DPR menegaskan sistem pendidikan Indonesia dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bahwa sistem pendidikan ini masih banyak permasalahan dan tertinggal dibandingkan negara lain. Fahmy Alaydroes, anggota DPR dari Fraksi PKS, menjelaskan permasalahan yang paling terlihat adalah tidak meratanya rekrutmen dan penyediaan guru di seluruh Indonesia. Belum lagi persoalan kapasitas dan kebahagiaan guru. Padahal, kata Fahmy, guru merupakan pilar utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan proses belajar mengajar. Selain itu, permasalahan pendidikan nasional menjadi rumit karena perubahan kurikulum sekolah tidak direncanakan secara matang dan sinkron.
Menurut Fahmy, guru yang tidak kompeten dan tidak siap menghadapi perubahan kurikulum menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang maksimal, bahkan kehilangan arah dan fokus. Selain itu, permasalahan pemerataan peningkatan pendidikan nasional menjadi semakin kompleks. Menurutnya, minimnya akses, sarana dan prasarana sekolah juga memperparah masalah ini. Menurut dia, beberapa permasalahan tersebut disebabkan oleh buruknya koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta pihak swasta penyelenggara pendidikan, yang menjadi salah satu penyebab kegagalan manajemen dalam meningkatkan pendidikan nasional.
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di dunia. Hal ini tentu membuat banyak pihak khawatir terhadap masa depan generasi Indonesia. Mereka khawatir jika pendidikan kita terus tertinggal, maka generasi Indonesia akan tersingkir dari persaingan global.
Ada banyak penyebab mengapa pendidikan Indonesia masih tertinggal. Pertama, anggaran pendidikan tidak mencukupi. Pemerintah harus menghabiskan sebagian besar anggarannya untuk membayar utang luar negeri. Oleh karena itu, pendanaan untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia tidak mencukupi.
Selain itu, kualitas guru di Indonesia masih rendah. Guru Indonesia tidak memiliki kualifikasi profesional yang sama dengan guru di negara lain. Mereka juga tidak menerima gaji yang layak. Hal ini menyebabkan banyak guru meninggalkan karirnya dan pindah ke pekerjaan lain dengan gaji lebih tinggi. Infrastruktur pendidikan di Indonesia masih buruk. Banyak sekolah di Indonesia yang masih dalam kondisi buruk dan fasilitas yang kurang memadai. Hal ini tentunya akan menghambat proses belajar mengajar di sekolah, siswa tidak akan bisa mendapatkan pendidikan yang baik.
Selain itu permasalahan sosial juga menyebabkan pendidikan di Indonesia tertinggal. Banyak anak Indonesia yang terpaksa bekerja untuk menghidupi keluarga mereka sehingga tidak dapat memperoleh pendidikan penuh.
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional atau biasa disebut UU Sisdiknas adalah landasan hukum bagi pengelolaan pendidikan di Indonesia. UU ini juga menjadi pijakan dalam pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Menurut saya, pendidikan di Indonesia hanya mengacu pada nilai-nilai akademis dengan tujuan akhir "mencari pekerjaan", sedangkan pendidikan di negara lain yang sistem pendidikannya baik menciptakan pendidikan bagi peserta didik untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya. . minat dan bakat belajar. Di Indonesia, kita diharapkan "mengetahui" semua topik dan tidak menjadi "ahli" di bidang tertentu. Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki:
- Diri sendiri
Kita tidak bisa terus berpangku tangan dan hanya mengandalkan pemerintah. Mungkin beberapa tip untuk mengembangkan keterampilan Anda sendiri:
1. Mulailah menggali informasi, pengetahuan dan minat yang kita miliki.