Tahap pratulis adalah langkah pertama dan sangat penting dalam proses penulisan karya ilmiah. Di tahap ini, penulis memilih topik yang sesuai, menarik, dan memiliki cukup data untuk dikembangkan. Topik yang dipilih juga sebaiknya dibatasi agar lebih spesifik. Ini akan memudahkan penulis dalam menyusun pembahasan yang fokus, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Setelah memilih topik, penulis kemudian menetapkan judul yang singkat namun tepat sasaran. Judul yang baik tidak boleh terlalu panjang atau terlalu pendek, dan sebaiknya juga tidak mengandung kata-kata yang berulang. Judul ini nantinya menjadi cerminan isi karya ilmiah dan menjadi daya tarik awal bagi pembaca untuk memahami inti tulisan.
Selain memilih topik dan membuat judul, tahap pratulis juga melibatkan pengumpulan bahan dari berbagai sumber pustaka. Bahan-bahan ini akan digunakan untuk memperkuat argumen dan memperkaya informasi yang disajikan. Pengumpulan bahan yang mendalam dan tepat akan membantu karya ilmiah memiliki dasar yang kuat.
Langkah terakhir dalam pratulis adalah membuat outline atau kerangka. Outline ini berfungsi sebagai panduan utama dalam penyusunan ide-ide secara sistematis. Dengan adanya outline, penulis dapat memastikan bahwa alur tulisan akan tersusun dengan baik, dan setiap bagian mendukung gagasan utama. Tahap pratulis ini memberikan dasar yang kuat untuk memasuki tahap penulisan berikutnya, sehingga hasil akhir karya ilmiah lebih terstruktur, logis, dan mudah dipahami pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H