Lihat ke Halaman Asli

Zakhfi

Pelajar

23 Tahun Bangka Belitung: Eksploitasi SDA dan Perebutan Ruang Hidup

Diperbarui: 20 November 2023   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istimewa 

23 tahun Bangka Belitung: eksploitasi SDA dan perebutan ruang hidup 

Selamat hari jadi ke 23 untuk provinsi Kepulauan Bangka Belitung,sebuah provinsi yang terletak diujung selatan semenanjung sumatera,yang dimana katanya kaya akan sumber daya alam serta keindahan pantainya.

Dalam rangka hari jadi Babel ini nampaknya masih banyak konflik sosial yang belum bisa teratasi di provinsi ini, eksploitasi alam yang berlebihan hingga penggusuran lahan perkebunan warga yang tak jelas asal usulnya.

Tercatat di WALHI (wahana lingkungan hidup) Babel dalam rentang waktu lima tahun belakangan ini (2018-2023) tercatat 11 konflik agraria di Babel.

Dalam kasus konflik agraria dan laut ini,pemerintah serta pengusaha bisa saja merekayasa peraturan daerah dengan menggunakan kekuasaan mereka, misalkan dengan merubah perda, memanipulasi HGU,hingga menggunakan harta mereka untuk menutupi kesalahan,namun ada satu hal yang tidak bisa mereka manipulasi ataupun tidak sepenuhnya mereka lakukan yakni menghapus ingatan kita terhadap eksploitasi alam ini.

Teman-teman silahkan datang ke Bangka maupun Belitung sekarang.

Cobalah mengelilingi seluruh wilayahnya, menikmati keindahan pantainya ataupun mencoba melihat kondisi pesisirnya.

Apa yang kalian rasakan,Suhu alam yang panas? Ataupun banyak bekas tambang tak terurus? Atau awan yang selalu kelabu akibat asap dari mesin diesel kapal keruk maupun isap? Hingga sungai yang kotor akibat tambang ilegal!

Kalian tidak akan merasakan Bangka ataupun Belitung 10-20 tahun yang lalu dimana alamnya yang sangat indah, langitnya bersih akan polusi hingga sungai sungai yang jernih untuk masyarakat mandi ataupun sekedar menghilangkan jenuh pikirannya.

Namun,Bangka yang penuh keindahan serta kekayaan itu,hari ini,sudah mengalami kerusakan yang berlebihan, masyarakat dan perusahaan semakin gencar melakukan eksploitasi alam serta pemerintah dengan bebas mengeluarkan suara HGU ataupun izin pertambangan demi memuaskan libido kapitalisme.

Lalu,jalan-jalan terpampang foto-foto kampanye pejabat dengan segudang janji janjinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline