Lihat ke Halaman Asli

Dari Ella Fitzgerald, Louis Armstrong, Sampai Transmutasi Sub-genre Jazz Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kita nikmati dari sebuah musik? tentunya sangat berbeda-beda, bahkan setiap orang punya caranya masing-masing. karena musik adalah bahasa yang sangat universal. ada beberapa orang yang memang suka musik melayu, musik dangdut, musik RnB, musik Pop dan genre-genre musik yang lainnya. semua sesuai selera dan kesukaan. terkadang banyak orang yang mempermasalahkan satu hal dan yang lainnya misal karena musik yang orang lain suka adalah musik dangdut, di bilang "Norak" dan "gak anak muda banget", but that's their way. jika masalah selera itu adalah persepsi, jadi jangan mengganggu gugat. pernyataan berikut adalah intermezzo dari saya, bahwa setiap orang mempunyai kultur yang beragam. jadi jangan sesekali berkomentar jika selera mereka ada yang berbeda dengan anda. Jika ditanya gairah pada musik apa yang saya suka, tentunya hanya ada pada romantisme musik Jazz klasik dan sub-genrenya, Musiknya begitu mengalir penuh intuisi sampai bisa membuat anda menangis, terenyuh dan bahagia karena alunanya begitu "Pedas". Dalam tulisan ini pun saya akan mengupas tentang sosok seorang musisi jazz klasik yang saya kagumi. suara dan performance-nya sungguh luar biasa, menjadikannya musisi ini di list pertama tangga lagu Itunes saya, mereka adalah Ella Fitzgerald dan Louis Armstrong. sebuah alasan kenapa saya sangat suka musik jazz klasik, adalah satu alasan dari hal lainnya bahwa musik ini begitu mendidik dan mencitrakan kekaguman anda pada musik yang baik, musik yang begitu menyentuh jiwa anda saat anda mendengarnya, karena ketika menikmatinya anda akan mengerti bagaimana nilai yang di bangun dalam musik Jazz. Jazz adalah sebuah bentuk seni yang unik dari Amerika. Gaya populer musik melompat dari pasca-perbudakan budaya Afro-america, sebagai bekas budak mereka menetap di kota-kota besar di akhir abad kesembilan belas. Di sana mereka mulai untuk memadukan warisan musik mereka dengan pengaruh lingkungan baru mereka. Hasilnya masih terasa di klub musik dari semua kalangan sampai hari ini. Jazz adalah sebuah bentuk hibrida dari musik yang "kering" dipadukan bersama-sama dengan ritme khas Afrika, dicampur musik blues Amerika, musik Chamber Eropa dan unsur-unsur yang lebih kompleks dari musik pop, menjadi sebuah tanda pergeseran waktu dan melodi. Menurut sejarah, Kota New Orleans menyebut dirinya "tempat kelahiran jazz," tapi ada beberapa kontroversi seputar klaim ini, seperti Kansas City dan Chicago memiliki klaim serupa. dan tidak seorang pun pernah menemukan sumber asli dari kata "jazz" tapi hal itu digunakan sebagai istilah non-musik gaul di Amerika pada waktu itu sebelum digunakan untuk menggambarkan gaya musiknya. Unsur improvisasi adalah komponen utama jazz, bentuknya lain daripada musik populer umumnya, dan musisi seringkali mengawali sebuah lagu hanya dengan kunci dan tanda waktu dari musik pengiring. Ada banyak sub-genre jazz, dari mulai early ragtime, swing to bebop, cool and west coast jazz dan transmutations of acid, rock, free dan dub jazz styles. sangat beraneka ragam. siapakah sosok-sosok terkenal dalam aliran musisi Jazz, tentunya sangat banyak dan banyak sekali. Namun kekaguman saya sampai hari ini hanya pada dua sosok yaitu Ella Fitzgerald dan Louis Armstrong, karena bagi saya mereka lah kekuatan Jazz terpusat, mereka begitu hebat dengan performa suara dalam karyanya, sangat sulit sekali bahwa sampai hari ini saya belum mendengar suara emas mirip mereka, namun tidak mengurangi juga betapa banyak suara merdu musisi-musisi yang lain. tapi tetap ini sangat sulit bagi saya. Ella Fitzgerald : TheFirst LadySong. [caption id="" align="alignleft" width="260" caption="Ella Fitzgerald"]

[/caption] Dijuluki "The First Lady Song" Ella Fitzgerald adalah penyanyi jazz wanita paling populer di Amerika Serikat selama lebih dari setengah abad. Dalam hidupnya, dia memenangkan 13 penghargaan Grammy dan terjual lebih dari 40 juta album. Suaranya fleksibel, luas, akurat dan awet muda. Dia bisa menyanyi sultry ballads, sweet jazz dan meniru setiap instrumen dalam sebuah orkestra. Dia berkolaborasi semua musisi jazz, dari Duke Ellington, Count Basie dan Nat King Cole, Frank Sinatra, Dizzy Gillespie dan Benny Goodman. (lebih tepatnya, mungkin setiap musisi jazz merasa senang berkolaborasi dengan Ella) Dia tampil di diatas panggung terkenal di seluruh dunia.Penonton nya pun beragam dari berbagai kalangan. Mereka kaya dan miskin, terdiri dari semua ras, semua agama dan semua bangsa. Bahkan, banyak dari mereka mengikat satu faktor kesamaan - karena mereka semua sungguh mencintainya, karyanya. inilah yang disebut musik begitu universal. Ella Fitzgerald Jane lahir di Newport News, Virginia pada tanggal 25 April 1917. Ayahnya, William, dan ibunya, Temperance (Tempie), berpisah tak lama setelah kelahirannya. Bersama, Tempie dan Ella pergi ke Yonkers, NY, di mana mereka akhirnya pindah bersamaan dengan pacar lama Tempie, Yusuf Da Silva Tempie. Adik Ella , Frances, lahir pada tahun 1923. Untuk mendukung keluarga, Joe menggali parit dan seorang sopir paruh waktu, sementara ibunya bekerja di binatu sesekali membuka katering dadakan. Kadang-kadang, Ella mengambil pekerjaan kecil untuk menyumbangkan uang juga. Mungkin naif dengan keadaannya waktu itu, Ella bekerja sebagai seorang pengantar uang taruhan untuk penjudi lokal, mengambil dan mengantarkan uang. Apartemen mereka berada di lingkungan campuran, di mana Ella berteman dengan mudah. Dia menganggap dirinya lebih tomboi, dan sering bergabung dalam permainan bisbol sekitar. Pada tahun 1932, Tempie meninggal akibat luka serius yang ia terima dalam sebuah kecelakaan mobil. Ella sangat terpukul. Setelah tinggal dengan Joe untuk waktu yang singkat, Tempie adik Virginia mengambil alih rumah Ella. Tak lama kemudian Joe mengalami serangan jantung dan meninggal, dan akhirnya adiknya Frances bergabung dengan mereka. itu menjadi sebuah alasan kenapa ketika saat tampil, Ella selalu mengeluarkan gairah tersendiri dan saya sebagai penikmat jazz menikmatinya, Ya salah satunya karena Dia menggunakan kenangan dari masa sulitnya untuk membantu mengumpulkan emosi untuk setiap pertunjukannya, dan dia merasa sangat bersyukur atas kesuksesannya karena ia tahu bagaimana rasanya berjuang dalam hidup. sebuah nilai yang berharga pada nilai Musik Jazz dan hidup sesungguhnya. Louis "Satchmo" Armstrong : The Greatest of All Jazz Musicians [caption id="" align="alignleft" width="205" caption="Young Louis Armstrong"]

[/caption] Louis Armstrong adalah salah satu seniman jazz terhebat sepanjang masa, Dia tahu bagaimana "bermain" musik Jazz dengan baik. mempunyai kemampuan dalam membaca intuisi Jazz yang berkelas, Spontanitas dan Cepat tanggap dengan pemikirannya yang inventif sehingga perngaruhnya masih mendominasi musik Jazz untuk hari ini. Hanya Charlie Parker yang mempunyai kekerabatan yang dekat serta pengaruh sepak terjang sejarah Jazz Louis Armstrong. Louis berasal dari New Orleans, Dia dari keluarga yang sangat miskin dan dikirim ke sekolah reformasi, mungkin sekelas Camp pendidikan ketat yang mendidik anak-anak, katakanlah badung. tepatnya dia dikirim ketika ia berumur dua belas tahun setelah ketahuan menembakkan pistol ke udara pada Malam Tahun Baru, mungkin untuk anak seusiaannya hal itu hanya untuk kesenangan. Di sekolah dia belajar bermain cornet (Sejenis alat musik tiup). Setelah dibebaskan pada usia empat belas, ia bekerja menjual koran, bongkar kapal, dan menjual batu bara dari gerobak. Sesekali dia belajar mengasah keterampilannya bermain Cornet dengan terus mendengarkan band-band di klub-klub seperti dari Theater Butt funky. Joe "King" Oliver adalah seseorang yang berjasa bagi Louis karena dia sudah dianggap seperti Ayah angkatnya, bahkan Joe memberinya cornet sungguhan pertama, dan menginstruksikan kepadanya untuk bermain instrumen. pada tahun 1917 dia bermain dalam grup terinspirasi Oliver di bar di bagian Storyville New Orleans '. Pada 1919 ia meninggalkan New Orleans untuk pertama kalinya dan bergabung dengan band Fate Marable's di St Louis. Marable memimpin band yang dimainkannya di depan Perahu yang sedah berlabuh di sungai Misissippi. Ketika kapal berangkat dari New Orleans Armstrong juga memainkan pertunjukan rutinnya di band Kid Ory, Bandnya yang lain. Armstrong adalah salah satu musisi yang benar-benar populer pertama asal  Afro-america sebagai penghibur lintas gender dan ras dimana warna kulitnya dianggap kelas sekunder ternyata mempunyai bakat yang luar biasa di Amerika dimana rasnya disiaihkan, namun dibalik itu ia bisa membuktikan kemampuannya. Dia diterima secara akses sosial ke eselon atas masyarakat Amerika yang sangat terbatas untuk kalangan kulit berwarna. Pada tahun 1920 sebagai cornet "inventif" dan pemain terompet, Armstrong adalah pengaruh dasar dalam jazz, menggeser fokus dari improvisasi musik kolektif menjadi seorang musisi solo.Dengan langsung dikenali suara seraknya yang dalam dan khas, Armstrong juga seorang penyanyi berpengaruh, menunjukkan ketangkasan besar sebagai suatu improvisasi, menekuk lirik dan melodi sebuah lagu untuk tujuan ekspresif. Dia juga sangat terampil bernyanyi kotoran, bersuara menggunakan suara dan suku kata yang bukan lirik sebenarnya. Terkenal karena kehadiran panggung yang karismatik dan suaranya hampir sama seperti untuk terompet bermain-nya, pengaruh Armstrong jauh melampaui musik jazz, dan pada akhir karirnya di tahun 1960, ia secara luas dianggap sebagai pengaruh besar pada musik populer pada umumnya . Satu lagi pembuktian bahwa Musik Jazz adalah Musik yang bersenggama dengan sebuah proses, dimana memulai sesuatu itu dari hal yang kecil, kotor, dan dikucilkan namun akhirnya menjadi sebuah pembuktian yang luar biasa, bahwa musik Jazz di nikmati kalangan elite sekalipun, sebuah garis bawah pada sebuah alinea kehidupan, bahwa usaha dan kemauan keras itu mutlak. Transmutasi Sub-genre Jazz Indonesia pada 1920 - 1930 Jazz pun sampai di Indonesia, menurut informasi yang di himpun dari berbagai sumber (walau yang saya temukan sengat sedikit) dimana saya kutip pernyataan Alm Bapak Sudibyo Pr : "........ Menurut data yang saya dapatkan bahwa jazz pertama kali dimainkan di Indonesia adalah sekitar tahun 1922. Jadi sebenarnya rekaman musik jazz pertama kalinya diproduksi di Amerika adalah pada tahun 1917. Sejak itu piringan hitam mulai menyebar ke seluruh dunia. Sebetulnya ada seorang musisi dari Belanda yang setelah lama di Amerika, dia juga pemain saksofon, datang ke Indonesia dengan kawan-kawannya dan membuat band. Pada waktu itu dianggap sebagai jazz band yang pertama di Indonesia. Dan saya perhatikan sejarahnya selama itu yang main adalah orang Indo-Belanda yang hampir 80% barangkali sedangkan yang pribumi sedikit sekali yang bermain musik jazz. Memang kalau dibaca nama-namanya memang nama Belanda namun kalau dilihat orangnya sebenarnya orang dari Jember, Banyuwangi dan sebagainya. Mengapa begitu? Saya belum menemukan alasan yang tepat namun hal ini patut diselidiki juga. Ada juga sumber yang menyebutkan sekitar tahun 1925 - 1927 banyak orang Philipina masuk Jakarta dan sebagian besar mereka adalah musisi. Hal ini juga membawa pengaruh. Sampai sekarang masih ada sisanya, kalau di Bandung masih ada musisi yang namanya Benny Pablo, Benny Corda, termasuk kepala orkes radio di Bandung, Sambayong itu adalah orang Philipina yang merupakan musisi jazz yang datang ke Indonesia pada tahun 1925." Alm Sudibyo Pr adalah seorang pemerhati dunia Jazz, dia juga penyiar radio KLCBS, radio khusus jazz, di Bandung, seorang arsitek, dosen, dan konsultan. Aktif sebagai penggiat musik jazz di Indonesia, terutama di Bandung. dewasa ini di indonesia sangat banyak musisi jazz dengan berbagai macam aliran, beberapa diantaranya ada Bubi Chen, Alm. Jack Lesmana, Indra Lesmana dengan Jazz Kontemporernya tidak lain adalah Anak dari Jack Lesmana, Dwiki Darmawan yang khas dengan Ritme Jazz Ethnic-nya, Alm. Bill Saragih dan banyak musisi Jazz lainnya. Mereka sangat Luar Biasa. Satu atap dari satu langit, bahwa pengaruh Jazz telah membumi mengantarkan kita pada Filosofi "Egaliter, Keras, dan Bekerja Keras". Oh ya satu lagi Musisi Jazz yang saya sangat suka, sekarang tidak jauh-jauh masih di Indonesia. Mereka adalah Mocca, Grup Band yang beraliran Swing Pop menurut banyak kalangan, tapi menurut saya Grup band ini cenderung mengambil aliran yang sama pada Sub-genre Jazz yaitu Swing to bebop namun banyak terkontemporelasi oleh Musik Pop sehingga campuran diantaranya menjadi Nikmat dan Ringan, itu pendapat saya silahkan jika ada yang berbeda. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Mocca"]

[/caption]

I Love Jazz, Jazz make me learn something. Start from Nothing, but can be everything.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline