"Tiada kopi senikmat nostalgia
Seperti tak ada teh terhangat
Selain berjumpa denganmu"
Begitulah para penyair menuliskan masa lalu ketika orang lain sudah lebih dulu melangkah lebih jauh darinya menuju masa depan.
Mereka dengan mudah mengolah kata untuk mengabadikan segalanya, termasuk kamu dan kamu.
Mungkin benar bahwa ada rasa sakit di setiap masa, dan rasa sakit itu akan reda dengan sendirinya. Namun di waktu-waktu tertentu pasti ada kalanya teringat, dan ketika waktu itu tiba rasa sakit selalu berhasil menemukan kata-katanya sendiri. Termasuk tulisan ini.
Entah jebakan apa yang dulu dibuat untuk menyerangku, karena aku rasa bahwa dulu akulah pemenangnya. Namun seolah ini benar-benar berbeda, seperti ada serangan kamikaze ke rumahku seolah kau sengaja mengajakku bunuh diri bersamamu.
Tetap tenang.... haha
Btw...hari ini cerah, banyak yang bisa dilakukan selain melamun.
Oke, kita mulai pelan-pelan.