Dalam setiap hubungan tentunya kita menginginkan hubungan yang baik, saling menghargai, saling membutuhkan, saling menerima kelebihan serta kekurangan pasangan masing-masing dan masih banyak keinginan baik lainnya.
Namun terkadang pada realita yang sering terjadi akan terasa berbeda dari yang diinginkan. Hubungan tentu terjadi karena adanya dua manusia yang terlibat dalam rasa, harapan dan keinginan untuk bahagia.
Di masa sekarang ini hal seperti ini sedikit langka, terkesan basa-basi dan mulai enggan dilakukan, seolah hanya kaum muda saja yang boleh dan pantas mendapatkannya, sedangkan di usia tua hal seperti ini bukan lagi keharusan. Padahal, eratnya suatu hubungan karena terus dilakukan dan dipupuk agar hubungan menjadi terawat dan tetap harmonis.
Tentunya sering pula kita melihat dan mendengar bahwa perselingkuhan semakin marak terjadi dan seolah harus dilakukan untuk memuaskan hati dari pasangan yang pernah tersakiti.
Apa tujuan pernikahan sesungguhnya? Sebenarnya apa yang terjadi dalam rumah tangga yang telah hambar tersebut? Apa yang harus dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi? Mengapa manusia mudah sekali merasa kecewa dan berpindah hati? Lalu bagaimana menyikapi pasangan yang terlanjur berselingkuh? Dan apa sebenarnya yang diinginkan pasangan kepada kita? Berikut penjelasannya.
Tujuan Pernikahan
Memulai suatu hubungan dalam pernikahan tentunya dengan berbagai tujuan, ada yang bertujuan melanjutkan keturunan, karena dasar cinta kasih, materi, mencari figur-figur di diri pasangan dan lain sebagainya.
Ketika seseorang memiliki orientasi tersebut, tentunya ia telah siap dengan segala konsekuensi apa yang akan didapatkannya.
Sebagai contoh bila individu menikah karena mencari sebuah figur di diri pasangannya, maka di dalam perjalanan dalam sebuah pernikahan tersebut ternyata tumbuh rasa yang lain, lalu tentunya ia akan mengubah arah dan tidak lagi menjadikan pasangannya sebuah figur itu dan mulai memiliki rasa cemburu yang berlebihan.