Lihat ke Halaman Asli

Perkara Rindu

Diperbarui: 7 November 2016   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti kemarau kepada hujan, ada banyak rindu bermuara

jejaknya mengekal sepanjang jalan setapak yang dilewati kayuhan sepeda sekelompok anak yang hendak belajar melukis dibawah rindang pohon akasia

Pun pada gerimis sore hari di sebuah taman kota, rindu menghantarkan aroma cempedak yang begitu wangi

Dan deru kereta membawa serta rindu dalam rangkaian gerbong di tiap-tiap hati yang disinggahi

Demi apapun, bagaimana mungkin berhenti memperkarakan rindu

Rindu datang tak menghirau waktu, larut dalam segelas coklat hangat dan sepotong croissant dipagi hari

Di gelap awan diam-diam rindu menyelinap dibalik pintu, ruang rindu terasa penuh sesak. Didalam kepala rindu tak menemukan jalan pulang

Zahra, 071116

 

 

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline