Lihat ke Halaman Asli

Zainur Rofieq

Zainurrofieq

TGB, Narator Persatuan Indonesia

Diperbarui: 7 Agustus 2022   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Dok Pribadi

TGB, Narator Persatuan Indonesia

Oleh : Zainurrofieq

Hari kemarin, (Sabtu 6 Agustus 2022) saya termasuk orang yang bergembira melihat TGB M. Zainul Majdi dilantik dan dikukuhkan menjadi Ketua (harian) Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) oleh Pak Hari Tanoe Sudibyo.  TGB seorang santri yang hafidz quran yang juga adalah  cucu dari pahlawan nasional dari Timur  Muhamad Zainuddin Abd Majid, beliau (TGB) adalah juga ulama jebolan Al Azhar University di Kairo Mesir.

Beliau (TGB) juga adalah sang birokrat yang telah membuktikan dengan kerja nyatanya memimpin NTB menjadi gubernur selama dua periode. Dan sebelumnya beliau pun adalah pemegang julukan dewan nasional termuda di Indonesia.

Pengalaman beliau adalah seorang legislative (Dewan Nasional), Birokrat ( Gubernur NTB dua periode ), Tokoh ulama Nasional (Ketua NWDI dan Ketua OIAA Al Azhar).

Yang saya tahu, perjalanan beliau setelah beres mengemban tugas gubernur NTB dua periode adalah diamanahi oleh Prof Quraish Syihab, para alumni Al Azhar dan Ulama Al Azhar dari Mesir untuk melanjutkan organisasi ikatan alumni Al Azhar di Indonesia (OIAA). Dan luar biasanya, bukan hanya melanjutkan tugas sebelumnya, namun beliau menambahkan dan mengusung dengan kampanye moderasi Islam dengan slogan " Ta'zizulwasathi fi Indonesia" ( Penguatan faham moderasi Islam di Nusantara).

Diantara program penguatan faham moderasi Islam ala pemikiran ulama-ulama Al Azhar yang dinahkodai TGB ini adalah menitik beratkan pergerakan kampanye politik moral, yaitu substansi pergerakan politik yang dipoles dengan penajaman nilai-nilai positif dari politik itu sendiri. 

Bahwa politik bukan hanya coblos satu dua tapi didalamnya ada penguatan kesatuan bangsa, pengambilan sisi maslahat bersama yang lebih luas dan tanpa saling Hardik membenci satu sama lain.

Bukti perjuangan hal ini adalah keberanian beliau (TGB) untuk dihardik di fitnah dan dicaci masyarakat Ketika dengan lantang menguatkan dukungan kepada presiden Jokowi yang saat itu suasana keummatan sedang sangat bahaya karena perpecahan pilihan politik yang mulai digiring dengan dalil-dalil ayat-ayat keyakinan yang biasnya adalah meruncingnya pertentangan dua kubu (ayat-ayat perang). Dalam hal ini saya melihat TGB telah berhasil menjaga persatuan dan kesatuan bangsa kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline