Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah dendam, apa sih dendam itu? Lalu apakah semua yang dinamakan dendam itu dilarang dalam Islam? Kali ini kita akan membahas apa itu dendam dan apakah ada dendam yang diperbolehkan dalam ajaran Islam. Dendam merupakan salah satu akhlak madzmumah atau akhlak tercela yang harus dihindari oleh setiap orang. Dalam kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI pengertian dendam yaitu keinginan yang keras untuk membalas perbuatan buruk seseorang.
Dalam ajaran agama Islam perbuatan dendam termasuk dalam kategori perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT sebagai mana terdapat dalam sabda Rasulullah Saw
أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ
“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim).
Dalam hadits tersebut menjelaskan secara terang-terangan bahwasanya orang pendendam merupakan orang yang paling dibenci oleh Allah SWT. Oleh sebab itu kita sebagai seorang muslim yang taat wajib menjauhi perbuatan dendam tersebut.
Lalu apakah ada dendam yang tidak dilarang dalam Islam? Dikutip dari portalsulut dalam sebuah ceramah Gus Baha’ pernah menjelaskan bahwa ada dendam yang diperbolehkan dalam Islam yaitu dendam orang muslim terhadap penyiksaan orang kafir yang begitu berat saat seorang muslim mempertahankan keimanan, maka dendam yang demikian itulah yang diperbolehkan dalam Islam. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Mutaffifin ayat 34.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فَا لْيَوْمَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنَ الْكُفَّا رِ يَضْحَكُوْنَ
“Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman yang menertawakan orang-orang kafir,”(QS. Al-Muthaffifiin 83: Ayat 34).
Ayat tersebut mempertegas bahwasanya orang-orang muslim kelak diakhirat akan membalas perbuatan kaum kafir dengan menertawakan orang-orang kafir yang mendapatkan balasan siksaan dari Allah SWT. Atas kelakuannya terhadap kaum muslimin di dunia.
Lalu bagaimana sih cara membalas dendam terbaik menurut Islam? Dalam Islam cara terbaik untuk membalas dendam yaitu dengan memaafkan kesalahan orang yang telah menyakiti kita. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat Asy-Syura ayat 40;
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ