KH. A. Sadid Jauhari merupakan putra kedua dari pendiri pondok pesantren Assunniyah Kencong-Jember; KH. Jauhari Zawawi. Terlahir dari keluarga pesantren sedari kecil beliau sudah digembeleng oleh abanhnya sendiri. Beliau empat bersaudara, yang kesemuanya tinggal di Kencong-Jember. Karir pendidikan beliau dimulai dari MI kemudian berlanjut ke pondok pesantren Sarang yang diasuh oleh KH. Maimun Zubair(almaghfurlah) kemudian melanjutkan tarbiyahnya kepada Abuya Sayid Muhammad Alawy al-maliki di Rusaifah Mekkkah.
Selepas dari Makkah al-Mukarromah, beliau mulai berkiprah membantu mengembangkan pesantren Assunniyah bersama abah KH Jauhari. Dari hasil pendidikan yang pernah beliau geluti, beliau aplikasikan sedikit-sedikit ke pesantren Assunniyah hingga sampai saat ini. Corak pikir yang diperoleh dari Abuya Sayid Muhammad yang mengusung untuk terus mendakwahkan ajaran ASWAJA selalu beliau gaungkan dan beliau sebar. Sehingga dari sini pula yang menjadikan beliau juga masuk dalam jajaran penting di kepengurusan Nahdhotul Ulama' baik di kepengurusan wilayah ataupun pusat.
Ide serta gagasan tentang ke-ASWAJA-an selalu beliau share diberbagai pertemuan-pertemuan penting baik itu di pengajian atau di forum resmi. Tidak jarang beliau di tunjuk untuk mengisi tentang apa itu SYI"AH, WAHABI, dan lain-lain yang meresahkan masyarakat awam. Tidak hanya itu, beliau juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial pendidikan. Hal ini dilakukan agar mereka;masyarakat awam bisa terbentengi atau terlindungi dari faham-faham yang non ASWAJA yang ujung-ujungnya memecah belah umat dan mengkafirkan umat. Target terpenting beliau adalah daerah luar jawa, yang masih minim dengan orang-orang ASWAJA. Sebut saja Cabang Assuniyah yang berada di pulauAnambas(Kepri), Pulau bali, Halmahera, Kalimantan dan lain sebagainya.
Writer: Zainul Arifin, M. Pd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H