Lihat ke Halaman Asli

Saini

Aktivis

Bisyir bin Haris al-Hafi, Pemabuk yang menjadi Wali

Diperbarui: 14 Juni 2024   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemuliaan akan diperoleh oleh seseorang apabila dia senang memuliakan orang lain. apalagi memuliakan sesuatu yang dimuliakan Allah.  Maka pasti dia  dimuliakan olehNya. Pertanyaanya, siapa sajakah mereka yang dimuliakan oleh Allah? Dalam hal ini, ulama menyimpulkan bahwa diantara hal hal yang dimuliakan Allah adalah al-Quran, al Hadits, kedua orang tua, guru, dan waktu. Banyak ayat dan hadis Nabi yang menjelaskan hal hal tersebut. Contoh, Di baghdad Imam Bisyr bin Haris beliau awalnya adalah seorang bajingan yang pada akhirnya menjadi waliyullah sebab memuliakan kalam Allah berupa Basmalah. 

Ceritanya ketika beliau masih suka mabuk beliau pagi pagi sekali ingin ke masjid tetapi dilarang oleh seseorang yang berpapasan denganya dan ditanya, berapa jumlah rakaat subuh wahai Bisyr bin Harits? beliau jawab ada tiga rakaat. Kemudian beliau melanjutkan perjalan dengan kepala semakin linglung karena memang dia sedang mabuk, ditengah perjalan kebetulan beliau menemukan secarik kertas disangkanya adalah uang namun ternyata bukan uang melainkan lafadh bismillahirrahmanirrahim lalu diambillah kertas tersebut dan dibawanya pulang.       

Sesampainya dirumah kemudian beliau mengambil parfum dan menyemprotkkannya kepada kertas berisi basmalah tesebut lalu ia letakkan di atas pintu yang tinggi. Kemudian beliau tertidur dan dalam mimpinya Allah memberikan isyarah kepadanya seraya berfirman "Bisyr engkau telah memuliakan Aku, maka namamu akan aku muliakan". Maka benarlah sesuatu yang sangat luar biasa terjadi kepada Bisyr bin Harits. Beliau diangkat waliyullah sebab memuliakan basmalah. Kalimat yang Allah mulai seluruh firmanNya. Diantara karomah yang diberikan Allah kepada Bisyr bin Haris selama di baghdad yaitu beliau tidak pernah menggunakan sandal selama hidupnya. 

Hal ini beliau lakukan sebab beliau malu kepada Allah selama hidup selalu bermaksiat di bumiNya, maka dari itu beliau merasa malu kepada Allah sehingga beliau memutuskan untuk tidak menggunakan sandal selamanya. Dari kebiasaan beliau inilah keanehan terjadi, yaitu selama beliau masih ada di baghdad tidak ada satupun hewan yang berani berak dipelataran bebas karena takut diinjak oleh Bisyr bin Haris. Subhanallah..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline