Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Zaini

Mahasiswa STEI SEBI Depok (2018-sekarang)

Nilai Tukar Rupiah, Kebijakan Moneter, dan Berutang

Diperbarui: 27 Juli 2020   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Semasa pandemi, nilai tukar rupiah pernah melemah terhadap dolar Amerika Serikat sampai menembus Rp. 16.470/US$ pada Kamis, 2 April 2020. (ekonomi.okezone.com)

Dalam hal ini, Bank Indonesia, lembaga keuangan yang memang berperan penting dalam memelihara nilai tukar rupiah tersebut, memiliki 3 pilar penting utama dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Yaitu:

Pertama, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
Kedua, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Ketiga, stabilitas sistem keuangan.

Berdasarkan keterangan di atas, menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter merupakan salah satu pilar utama Bank Indonesia yang memiliki tujuan mencapai dan memelihara nilai rupiah. Lalu, apa yang dimaksud dengan kebijakan moneter?

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang berhubungan dengan uang dan keuangan. Sedangkan inti dari kebijakan moneter adalah untuk menjaga nilai dari mata uang (rupiah). Yang mencetak mata uang adalah pemerintah, akan tetapi nilai dari mata uang itu ditentukan oleh pasar.

Dan mengetahui konsep dasar moneter bagi pemerintah, sangatlah penting. Agar pemerintah bisa menjalankan tugas dan amanahnya dengan baik - Menurut Pak Rachmat Rizqy Kurniawan, SEI., MM, (Dosen Ekonomi Makro Islam STEI SEBI).

Berutang ke luar negeri merupakan salah satu kebijakan moneter pemerintah di negeri ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerangkan, bahwa bisa saja sebuah negara tidak berutang, karena ini tergantung dari kebijakan setiap negara. Namun jika tidak berutang misalnya artinya ada penundaan persoalan infrastruktur hingga masalah pendidikan.

"Ya.. nanti negara kita banyak penduduknya 260 juta tapi kita nggak berpendidikan, kurang gizi, miskin," jelasnya. (CNBC Indonesia)

Hampir semua negara di dunia melakukan kebijakan berutang sebagai kebijakan moneter di negaranya. Bahkan, negara Amerika Serikat yang terkenal dengan kemajuannya pun juga berutang.

Tapi, apakah betul utang luar negeri adalah alternatif terbaik dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang sedang terjadi? Bagaimanakah islam memandang tentang berutang ini?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline