Dalam sistem pendidikan saat ini, pemerintah memberlakukan sistem Ujian Nasional (UN) di sebagian besar aspek pendidikan tidak mengenal sekolah itu swasta maupun negeri mulai dari SD,MI,SMP,MTS,SMA,MA,dan SMK kecuali perguruan tinggi, memang di setiap program terdapat pro dan kontra. Dalam ujian nasional ini setiap siswa mengerjakan mata pelajaran yang tertentu saja bahkan lebih condong ke mata pelajaran eksak seperti Ilmu Pengetahuan Alam,Ilmu Pengetahuan Sosial,Matematika sedangkan pelajaran yang dianggap tidak terlalu menggunakan ilmu eksak tersebut tidak dimasukan ke dalam daftar Ujian Nasional semisal mata pelajaran Agama islam maupun kristen, padahal mata pelajaran tersebut menunjang sikap kerohanian setiap siswa, memang dalam kurun waktu kurang lebih 3 tahun mereka diajarkan semua mata pelajaran tetapi apa salahnya untuk membuat soal UN di semua mata pelajaran, dan sistemnya tidak menggunakan kertas dan disebarkan di seluruh Indonesia hal itu dapat merogoh kocek yangsangat besar bisa-bisa lebih dari 600 milyar dari anggaran sebelumnya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Salah satu caranya yaitu dengan mengerjakan soal UN secara online yang akhir akhir ini dicanangkan oleh pemerintah. Kalau dalam sistem kertas tadi kebocoran soal maupun jawaban sangat mungkin terjadi oleh pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan dari “UN” tersebut, dengan adanya sistem online dimana kunci jawabannya hanya dipegang oleh sang pengoreksi soal UN, sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran soal UN maupun jawabannya, nah kalau sistem ini diberlakukan si anak akan belajar lebih giat di segala aspek mata pelajaran dalam setiap jenjang pendidikannya. Sehingga tidak ada pengawalan oleh anggota kepolisian maupun militer dalam mengawal soal UN yang dirasa sangat berlebihan dan membuat si anak malah semakin tegang dan ketakutan, dan dalam sistem sebelumnya dimana nilai rapot juga menentukan kelulusan si anak maka sistem itu sebaiknya dihapus karena akan membuat siswa terlalu menyepelekan UN nantinya, sekiranya pro kontra dalam ujian nasional masih akan terus terjadi karena dalam perjalanannya sampai sekarang pun UN juga belum dievaluasi secara menyeluruh di hadapan publik tidak kecuali UN tetap dilaksanakan meski banyak pihak belum merasa puas terhadap rencana penyelenggaraan tersebut dalam tahun yang akan mendatag, harapannya semoga pemerintah dapat memikirkan ulang tentang pelaksanaan ujian nasional saat ini, yang mana menurut Mudji Sutrisno “UN sudah menjadi tembok besar yang menghalangi anak untuk mampu berpikir logis, tidak hafalan,dan kritis bertanya. Dengan bentuk UN yang sekarang, hilang semua itu.omong kosong dengan pendidikan karakter” mungkin ujian nasional di Indonesia akan terus berjalan kalau tidak ada pihak yang men support untuk di evaluasinya ujian nasional saat ini, semoga dalam sistem ujian nasional saat ini dapat menemukan titik cerah.
Nama : ZAINATUL HAMDAH
Jurusan: MANAJEMEN PENDIDIKAN
Nim: 1445140097
PRO KONTRA UJIAN NASIONAL
Sumber Analisis Permasalahan : http://suaraguru.wordpress.com/2014/04/17/pro-kontra-ujian-nasional-2/ e-mail : eko_mpd@yahoo.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H