Menteri pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, menerima kunjungan penasehat Presiden Mesir, Syaikh Dr Usamah Azhari dan Duta Besar Mesir HE Amru Muawwadh di Ruang Tamu Utama , di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (18/09).
Pertemuan membahas beberapa hal, diantaranya peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Mesir, pendidikan dan juga perkembangan peradaban Islam. Syafruddin menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Mesir yang sudah terjalin sejak lama memberikan manfaat yang sangat baik bagi kedua negara Islam ini. "Kami sangat mengapresiasi atas hubungan baik yang telah terjalin selama ini dengan Mesir sehingga dapat terus mengawal perkebangan peradaban Islam," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia dan Mesir memiliki visi yang sama dalam perkembangan peradaban Islam serta menjaga perdamaian dunia. "Sejarah telah membuktikan perjalanan panjang Indonesia dan Mesir yang memiliki visi sama terhadap perkembangan Islam dan terus menjaga perdamaian dunia," jelas Syafruddin.
Sementara itu, Syaikh Usamah Azhari memberikan apresiasi terhadap hubungan bilateral yang telah terjalin selama ini. Hubungan yang terjalin baik ini ditunjukkan dengan banyaknya ulama Al Azhar yang berkunjung ke Indonesia. "Hubungan Indonesia dan Mesir sangat panjang dan berlangsung dengan baik, terlihat dari banyaknya ulama Al Azhar yang mengunjungi Indonesia hingga saat ini dan tidak pernah putus," jelasnya.
Menurut Penasehat Presiden Mesir, megerinya dan Indonesia, memiliki banyak sekali kerjasama di berbagai bidang yang telah terjalin selama ini seperti dalam bidang pendidikan.
Menanggapi hal itu, Syafruddin yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) menjelaskan Grand Sheikh al-Azhar, Ahmad Muhammad ath-Thayyib menitipkan dua pesan kapada dirinya saat bertemu di Kairo tahun lalu. Grand Sheikh meminta Syafruddin untuk terus menjaga masjid-masjid yang ada di Indonesia agar tidak dimanfaatkan oleh gerakan radikal.
"Ada kekhawatiran dari Grand Sheikh jika masjid di Indonesia yang berjumlah sekitar 800 masjid akan dimanfaatkan oleh aliran garis keras," kata Syafruddin.
Selain itu, lanjut Syafruddin, Grand Sheikh juga berpesan agar Indonesia membangun pendidikan Islam sehingga mampu mencetak ulama yang memiliki wawasan Islam yang baik. Terkait hal tersebut, Ia mengatakan Indonesia sedang membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Rencananya pada bulan Oktober mendatang akan diadakan forum diskusi internasional yang akan dihadiri oleh seluruh Rektor Universitas Islam dari berbagai negara.
"Kami akan mengundang rektor Universitas Islam dari berbagai dunia untuk memperkenalkan Universitas Islam Internasional Indonesia. Kami juga mengundang Rektor Al Azhar Mesir untuk menjadi keynote speech dalam forum tersebut," ungkap Syafruddin.
Sebab nantinya, tambah Syafruddin, UIII akan menjadikan Universitas Al Azhar sebagai salah satu referensi dalam metode pembelajaran dan kurikulum pendidikan. Direncanakan pada tahun 2020, UIII sudah memulai aktivitas perkuliahan dan menerima mahasiswa baru. "Saat ini pembangunannya sudah berjalan, Insya Allah tahun depan kami mulai menerima mahasiswa baru," paparnya.
Syafruddin juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemerintahan dan rakyat Mesir yang telah memperlakukan dengan baik para pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Kairo.