Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Unhas Menuju World Class University

Diperbarui: 13 September 2019   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruangan dalam gedung AP Pettarani di kampus UnhasTamalanrea saat DiesNatalis ke-63, 10 September 2019. (Foto: Aldi)

Dalam Penyelenggaraan pendidikan di era globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma. Untuk menghadapi hal tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB),  Syafrudddin dalam Upacara Dies Natalis ke-63 Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (10/09) , mengemukakan, lima strategi untuk dapat mendorong (Unhas) menjadi world class university atau center of excellence.

Pertama, jelas Syafruddin, rampungkan roadmap humaniversity untuk melakukan transformasi secara bertahap pada berbagai area.Transformasi dibutuhkan dalam area proses bisnis, penguatan kelembagaan dan SDM, penggunaan teknologi, serta budaya organisasi. "Humaniversity dimaksudkan sebagai suatu konsep keseimbangan dalam kemanusiaan dan ilmu pengetahuan di ranah pendidikan tinggi. Sehingga tidak meninggalkan nilai-nilai yang digunakan oleh lembaga pendidikan tinggi yang sekarang sering tergoyahkan akan persaingan dengan lembaga pendidikan tinggi lainnya,"katanya.

Menteri PANRB, Syafruddin, disambut Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu MA. (Foto: Aldi)

"Strategi kedua adalah Unhas harus dapat memiliki basis entrepreneur, gesit, fokus, dan akuntabel dalam melihat apa yang dipelajari oleh mahasiswa," ujar Syafruddin.  Strategi ini dapat menyiapkan lulusan yang siap untuk bekerja, baik di sektor publik maupun privat, dengan menciptakan inovasi-inovasi yang dapat untuk menjawab kebutuhan publik.

Pada sektor publik, lulusan yang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat menjadi generasi ASN yang mendinamiskan roda pemerintahan agar bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Salah satunya, mengembangkan kapasitas melalui program gelar master ganda (double degree) yang telah bekerja sama dengan University of Melbourne, Australia dan Victoria University of Wellington, Selandia Baru.

Menteri PANRB, Syafruddin. (Foto: Aldi)

Strategi ketiga, lanjutnya, Unhas perlu melakukan evaluasi bagi mahasiswa terbaik yang dimiliki oleh Unhas dalam menularkan pengalamannya sebagai lulusan yang bekerja sehat dan menjadi masyarakat global. "Universitas ini sebagai think tank dari pemerintah untuk melahirkan berbagai kebijakan publik," papar Ketua Majelis Wali Amanat Unhas ini.

"Membangun desain strategi transformasi ganda dari sisi lulusan dan teknologi, ini strategi keempat. Transformasi dari lulusan Unhas diharapkan dapat mendorong organisasi baik privat maupun publik agar lebih responsif, serta penerapan teknologi yang dijadikan sebagai dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan organisasi. Transformasi dalam bentuk pendidikan dan penelitian akan memiliki basis pemecahan masalah yang mengutamakan kreativitas dan kolaborasi,"jelas Syafruddin.

Foto: Aldi

Terakhir, Syafruddin mengajak civitas akademika Unhas untuk menyiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi yang semakin mendominasi, seperti artificial intelligence, analytics augmented, virtual reality, robotic telepresence dan cyber defense. "Perkembangan teknologi ini memungkinkan akan memimpin pembelajaran di universitas dalam era digital di 20 tahun yang akan datang," sebutnya.

Dengan melakukan lima strategi tersebut, maka Unhas sebagai lembaga pendidikan tinggi tidak hanya akan berorientasi pada penguasaan ilmu akademis dan peningkatan kapasitas mahasiswa saja. Namun juga berperan aktif dalam menyiapkan lulusan sebagai SDM unggul yang inovatif, kreatif, dan adaptif dalam menguasai teknologi sehingga dapat langsung mengisi pasar tenaga kerja dan siap bersaing secara global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline