Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Reformasi Birokrasi Wujudkan Kepolisian yang Makin Profesional

Diperbarui: 5 September 2019   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Aldi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB),  Syafruddin,  mengatakan, penerapan reformasi birokrasi merupakan solusi tepat bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi dinamika perubahan global dan era revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi saat ini. 

"Teruslah lakukan reformasi birokrasi dalam institusi kepolisian untuk wujudkan lembaga yang profesional dan sebagai etalase pelayanan yang berkualitas," jelasnya saat memberi kuliah umum Sespimti Lemdiklat POLRI di PTIK, Jakarta, Rabu 4 September 2019 kemarin.

Foto: Aldi

Menurutnya, kepolisian merupakan institusi utama pendukung suksesnya penerapan reformasi birokrasi di Indonesia. Di hadapan lebih 60 calon jenderal polisi tersebut, Syafruddin, menjelaskan, pemerintah telah menetapkan tiga sasaran utama reformasi birokrasi, yakni pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi, pemerintahan yang efektif dan efisien, serta pelayanan publik yang baik dan berkualitas. 

Melalui penerapan reformasi birokrasi akan membangun sistem peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan pelayanan publik.

Foto: Aldi

Hal ini sejalan dengan konsep pemolisian demokratis yang menekankan pentingnya perubahan pada internal POLRI untuk meraih kepercayaan publik sebagai dampak dari demokratisasi. 

"Banyak sekali inovasi pelayanan publik yang telah dilakukan kepolisian, dampaknya publik trust terhadap kepolisian terus meningkat hingga saat ini," ungkap mantan Wakapolri ini.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Syafruddin juga mengingatkan pentingnya penerapan reformasi birokrasi yang berpusat pada pembangunan kualitas sdm. Melalui revolusi mental aparatur negara yang sedang berjalan saat ini di POLRI akan mendorong pemerintahan yang efektif, efisien sehingga dapat melayani publik cepat dan dinamis menjawab perubahan. "POLRI harus lincah, fleksibel, tidak lagi kaku pada rutinitas aturan agar dapat menjawab setiap tantangan yang ada," paparnya.

Foto: Aldi

Tujuannya agar Indonesia memiliki daya saing tinggi di level global. Indonesia saat ini berada pada peringkat ke-77 dari 119 negara dalam global talent competitiveness indeex. Pemerintah akan membentuk manajemen talenta nasional dalam talent pool nasional. Sehingga dapat menempatkan talenta terbaik bangsa pada posisi yang tepat.

Foto: Heriza

Syafruddin mengakui sebenarnya Indonesia telah mengalami beberapa kemajuan dengan menerapkan reformasi birokrasi. Bahkan Indonesia sudah selama dua tahun berturut-turut mendapat pengakuan badan dunia PBB dalam bidang pelayanan publik. Namun ternyata negara-negara lain itdak berdiam diri, tetapi  pemerintahannya terus melakukan inovasi.

Foto: Heriza

"Indonesia sudah mencapai perkembangan sangat pesat, terbukti inovasi pelayanan publik mendapat penghargaan tertinggi dari PBB dalam ajang Public Service Award. Tetapi negara lain tidak berdiam diri, mereka juga melakukan berbagai lompatan dalam inovasi," tutur Syafruddin.

Foto: Heriza

Untuk itu mantan Kalemdiklat POLRI ini mengajak seluruh jajaran kepolisian dapat melakukan sebuah lompatan dalam pemikiran sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa. Syafruddin berpesan agar institusi kepolisian terus melakukan adaptasi dengan meingkatkan kualitas dan profesionalisme organisasi. (Sumber: Tim Media Pak Syaf)

ZT -Jakarta, 5 September 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline