Betapa lega perasaan Ibnu, relawan Dewan Masjid Indonesia (DMI), menyaksikan masjid darurat berdiri di berbagai tempat pengungsian korban terdampak gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.
Ia dan relawan lainnya saling bahu membahu mendirikan masjid darurat agar para saudara kita korban bencana gempa dan tsunami memiliki sarana ibadah dan dapat melaksanakan ibadah shalat secara berjamaah, dengan tenang dan nyaman.
dokpri
Peralatan pengeras suara ini menjadi sangat penting untuk penyebaran informasi di lokasi pengungsian, terlebih azan ketika masuk waktu shalat, dan syiar Islam bisa tersampaikan dengan baik kepada para pengungsi dan masyarakat sekitar di wilayah bekas bencana.
Ibnu, Relawan DMI menyerahkan bantuan seratus set pengeras suara dari Dewan Masjid Indonesia untuk melengkapi masjid-masjid darurat di lokasi pengungsian. Foto: Dokpri
Pemasangan pengeras suara di masjid darurat. Foto: dokpri
Pengeras suara menggunakan sebatang bambu. Foto: dokpri
Penyetelan alat pengeras suara
Dokpri
Relawan menyiapkan pengeras suara untuk masjid darurat. Foto: dokpri
Dalam kondisi pasca gempa dan tsunami seperti itu, tentu sangat rawan terjadinya pemurtadan, terutama di wilayah Sigi. Begitu pikiran Ibnu dan relawan-relawan muslim lainnya, termasuk kita semua umat Islam.Untuk itu, menjadi sangat penting keberaadan masjid darurat yang dilengkapi pengeras suara di tempat-tempat pengungisan, sebagai pengganti semantara tempat ibadah yang rusak karena bencana alam.
ZT -Kemayoran, 14 Oktober 2018