Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Ia tergeletak tak berdaya tadi pagi, Rabu 16 Mei 2018, di depan markas polisi tempat ia bertugas, setelah sebuah mobil Toyota Avanza menabraknya. Mobil itu dikemudikan seorang teroris!
Inspektur Dua Auzar, perwira polisi pada Direktorat Lalu Lintas Polda Riau ini sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong lagi. Ia meninggal dalam tugas, sehari menjelang Ramadhan.
Sesungguhnya dua tahun lagi perwira yang selalu jadi muazin di masjid ini akan pensiun dari dinas kepolisian. Namun, takdir dari Sang Pencipta telah membuat nyawanya terenggut di tangan teroris, saat kini ia berusia 56 tahun.
Ia berpulang dengan meninggalkan jejak-jejak kebaikan, sebuah pesantren dan yayasan anak yatim piatu yang telah mendidik lebih 500 anak kurang beruntung.
Masih sempat ia menyapa di permulaan pagi, dengan mengirim pesan dan doa kepada suadara-saudaranya, sahabat-sahabatnya, orang-orang yang ia hormati dan cintai. Pun tak lupa ia memohon maaf lahir batin dan mengucap Marhaban Ya Ramadhan kepada mereka.
Juga kepada atasannya. Kepada Wakapolri, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, Ia mengirim pesan melalui Whatsapp pukul 7.15 WIB. Ternyata ini pesan terakhir kepada orang yang pernah ia supiri selama 25 tahun sebelum Auzar pindah ke Pekanbaru belum lama ini.
Untuk itu, Wakapolri langsung menuju ke Riau tadi pagi setelah mendengar kejadian itu, untuk menghadiri pemakaman Ipda Auzar di TPU Mayangsari Pekanbaru hari ini. Ipda Auzar mendapat kenaikan pangkat setingkat menjadi Inspektur Satu Luar Biasa.
Selimut duka tengah melingkupi Korps Bhayangkara. Dan, Negeri inipun dibelai mendung setelah teroris itu berulah lagi di Markas Polda Riau.
Selamat jalan, Ipda Auzar. Suara merdumu takkan terdengar lagi mengumandangkan azan di masjid, memanggil umat untuk bersujud kepada-Nya.
Alfatihah, untukmu.