Untuk kedua kalinya saya mendatangi stadion sepakbola yang berada di jantung kota Milan ini. Yang pertama tahun 2009 yang lalu, bersama sekitar dua belas orang dari seluruh Indonesia, yang tergabung dalam rombongan Yamaha Indonesia, hendak menyaksikan even Super Bike di sirkuit Imola, Italia. Ketika itu, di penghujung musim gugur bersama rombongan saya singgah di satdion ini pada pagi hari, dan tidak gratis. Ada sejumlah euro untuk pembayaran tiket masuk, hingga ke ruang ganti para pemain.
Sekarang, di musim dingin saya bersama keluarga datang ke stadion ini sore hari. Suasana sepi. ada beberapa rombongan yang hendak masuk tur di dalam area stadion. Saya tawarkan untuk masuk jalan-jalan kepada semua keluarga saya. Tapi mereka semua menggeleng. Saya tahu, mereka tak ada yang maniak bola. Mereka hanya sekadar ingin foto-foto berlatar stadion.
Pun tak ada yang tertarik berfoto dengan latar belakang lapangan bola yang mewah, dari atas tribun tertutup dengan deretan kursi yang rapi berwarna-warni. Seperti yang pernah saya lakukan tahun 2009 lalu.
Stadion San Siro. Dua kali saya berkunjung ke stadion kebanggaan AC Milan dan Inter Milan ini. Kunjungan tanpa laga. Padahal Stadion San Siro adalah kandang bagi dua tim Serie A Italia.
San Siro dibuka secara resmi pada tanggal 19 September 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3. Stadion San Siro mulai dibangun oleh Piero Pirelli, presiden AC Milan saat itu, pada 1 Agustus 1925 dan selesai pada 15 September 1926 dengan nama Nuovo stadio Calcistico San Siro. Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar 5 juta lira.
Mulanya, San Siro adalah Stadion kandang bagi AC Milan. Nasmun AC Milan bangkrut pada tahun 1935 sehingga harus menjual kepada Pemerintah Kota Milan, dan pada tahun 1947 Inter Milan menyewanya dari Pemerintah Kota Milan. Sejak itu kedua klub ini menjadikan San Siro sebagai kandang. Sebelumnya, keduanya menggunakan Stadion Arena.
Untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938 sekaligus mantan pemain Inter dan Milan, Inter Milan memilih Giuseppe Meazza sebagai nama Stadion pada 3 Maret 1980. Akan tetapi nama San Siro lebih dulu terdaftar dan Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan.
Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia pemerintah Italia memberikan dewan kota Milan $30 juta untuk memodernisasikan stadion tersebut, namun akhirnya ongkosnya membengkak dua kali lipat.
Pada tahun 1990, stadion ini menjadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina.
Saya berencana, pada kunjungan ketiga kalinya ke Stadion San Siro nanti, saya akan menyaksikan Inter Milan berlaga. AC Milan, saya tak begitu tertarik.
ZT-San Siro, 12 Januari 2018