Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Status Perjalanan (21), Tawaf di Milano

Diperbarui: 28 April 2018   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Hari kedua di Milano, jalan dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Mulai dari Castello Sforzesco, kembali ke Duomo, lalu ke San Siro, terus ke Cimitero Monumentale dan ke Centrale.

Semuanya dijalani hanya dengan 4,5 . Artinya tiket angkutan umum yang berlaku 24 jam sudah bisa menghandle semua destinasi di Milano. Bisa dipakai naik bus, naik tram, naik metro, berkali-kali. Jadi bisa hemat sekali.

Semua ini lantaran ada dua anak muda Indonesia asal Lambaselo Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ashwa Rin yang sekolah S2 di Budapest dan datang langsung ke Milan bergabung. Dan Rifqi Nafiz yang sekolah di Jerman.

Dokumentasi Pribadi

Tidak susah untuk berkeliling. Sepanjang mengerti membaca rute, gesit naik turun angkutan umum yang enak dan nyaman.

Milano lebih tertib kotanya dibanding Paris. Lebih cepat dikuasai, dan tidak membingungkan. Mungkin faktor itu tadi, dua anak muda ini yang sudah terbiasa dengan kota-kota besar di Eropa. Walau mereka juga baru pertama ke Milan.

ZT, Milano, 12 Januari 2018.

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi


Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi

Dokumentasi Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline