Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Ekonomi Umat Bangkit dari Masjid

Diperbarui: 12 April 2018   18:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syafruddin di Masjid Imam Lapeo, Campalagian (Dokumentasi Pribadi)

Kita selalu merindukan Sang Pencipta. Kita butuh ketenangan batin. Saat  kita ingin mendalami dan menerapkan Islam secara maksimal, maka masjid tempat kita datang. Masjid akan selalu terisi, ramai setiap saat, hingga kapan pun. 

Dan, Islam selalu tumbuh jadi inspirasi. Risalah  Ilahiah tak akan terdegradasi, sebab umat menjadikannya pandangan hidup yang begitu kokoh, tak tergoyahkan. Dari masjid pula kita lakukan perubahan dan membangun masyarakat. 

Jadikanlah masjid sebagai tempat mu'amalah ma'allah sekaligus hubungan sosial. Ketika ada bencana, masjid diarahkan jadi tempat penampungan dan sumber bantuan bencana. Masjid akan jadi tempat resolusi konflik. Di masjid masyarakat akan bermusyawarah menyelesaikan masalah dengan mengedepankan persamaan, menghindari perbedaan.

Kalimat di atas adalah bentuk penilaian  Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi tentang masjid,  yang sudah menjadi bagian hidupnya sejak ia masih belia. Interaksinya dengan masjid makin erat setelah lima dekade berlalu. Dan kini, pria kelahiran Ujung Pandang 12 April 1961, telah mengembang amanah sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (MDI).

Syafruddin melihat potensi masjid di Indonesia menjadi tempat berbagai berbagai aktifitas sosial sekaligus menjadi pusat pemberdayaaan ekonomi umat. Dari Masjid, ekonomi umat  bangkit. 

"Jadi kehadiran dan fungsi masjid bukan semata-mata untuk menenangkan hati, melainkan juga menerangi kehidupan. Pembangunan ekonomi dengan memanfaatkan masjid haruslah melibatkan masyarakat di sekitarnya. 

Tempat yang ada di sekitar masjid bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan usaha, baik kecil maupun menengah. Sebagian keuntungannya didonasikan untuk perawatan dan pengelolaan masjid," jelas Syafruddin.

Fungsi lain dari masjid, menurut Wakapolri,  adalah tempat berkumpul masyarakat. "Di masjid, kita bisa berdiskusi tentang pengembangan dan siar Islam. Di masjid, kita bisa  belajar mengajar, dan berbagai kegiatan keagamaan bisa diaksanakan. Umat selalu memanfaatkan rumah Allah. Ini adalah kekuatan yang harus didukung berbagai pihak" ujarnya.

Ini namanya memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

Betul sekali.

Selamat. Yaumul milad, Jenderal!

Semoga tetap sehat dan sukses selalu. 

Aminnn.

ZT - Jakarta Selatan, 12 April 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline