Di setiap stasiun kereta yang ada di Jerman, selalu ada wifi. Jadi sangat mudah untuk mencari jalur dan jurusan kereta yang akan dinaiki secara online.
Begitupula untuk sekedar city tour dengan memanfaatkan tram dan bus, bukanlah hal yang ribet-ribet amat, sepanjang mau memperhatikan map dan petunjuk yang bertebaran di sudut-sudut stasiun.
Atau, jangan malas bertanya ke infomasi, walaupun dengan english terbata-bata. Jika tak sanggup sama sekali, masih ada google translate di Hp. Tinggal ketik dalam bahasa indonesia materi pertanyaannya, terjemahkan ke dalam bahasa Jerman, sodorkan kepada petugas. Di sini, lagi-lagi wifi yang paling menentukan.
Mulanya hari ini saya mau ke Berlin jalan-jalan. Ditempuh dalam 3 Jam. Akan tetapi di stasiun Wismar kereta ke Berlin sudah berangkat, nanti ada lagi agak sore. Sudah gelap. Apa yang mau dilihat di ibukota Jerman itu kalau sudah malam?
Makanya rencana seketika berubah. Perjalanan dialihkan ke Rostock, salah satu kota sedang yang ada di bagian utara Jerman. Jaraknya sekitar satu jam lebih naik kereta RB dengan 15 kali berhenti di stasiun-stasiun kecil.
Di Rostock, hujan rintik-rintik. Bagusnya, kalau hujan begini, cuaca tak terlalu dingin. Mungkin sekitar 7 C. Angin pun tak berhembus kencang.
Tak menunggu gerimis reda, langsung menyusuri trotoar yang bersih, menuju pusat kota. Di situ, landsekap begitu menakjubkan, bagunan-bangunan artistik tersaji di depan mata. Walau musim dingin, tetap cocok jadi angle foto.
Beranjak sore, baru kembali ke stasiun, hendak balik ke Wismar.
Tapi singgah dulu di Dominos Pizza, di pusat kota Rostock.
ZT - Rostock, 6 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H