Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Status Perjalanan (14), Tamtam Milik Asrama

Diperbarui: 13 April 2018   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tamtam di Wismar-dokpri

Namanya Tamtam, penghuni asrama mahasiswa di Wismar, Jerman. Ketemunya di lobbi pukul 21.00 pas malam ini. Tak ada yang mengaku pemiliknya. Para mahasiswa Indonesia yang sedang studi di kota kecil ini, menganggap Tamtam adalah milik asrama, sekaligus penunggunya.

Saya berjalan dari gedung B ke gedung A dalam keremangan malam kota Wismar. Saya hendak turut ramai dalam pesta pizza yang dibuat para pelajar itu. Pesta pizza yang telah dijanjikan rifqi Nafiz, anak saya, kepada teman-temannya sesama perantauan. Sesama pelajar asal Indonesia di Jerman. Itu semacam aturan tak tertulis di kalangan mereka, bahwasanya barang siapa yang kedatangan orang tua dari tanah air, maka ia harus mentraktir teman-temannya, minimal Pizza. Menurut Rifqi, selalu begitu di antara mereka.

Hanya switer yang saya kenakan. Switer yang memang tak sanggup membendung dingin yang memuncak. Padahal jarak gedung B ke gedung A hanya sepelemparan batu. Cuma untuk ke sebelah memang harus melewati halaman yang luas gedung B. Ke luar dulu ke Jalanan, lalu masuk lagi ke halaman  gedung A yang sama seperti halaman gudung B. Jadi, walaupun kedua gedung berlantai lima yang layak disebut apartamen bersubsidi itu berdekatan, tetap saja hawa dingin tetap leluasa meremas-remas persendian, jika hanya mengandalkan switer.

Dokumen Pribadi

Nah, di lobbi gedung B itulah saya berjumpa dengan kucing hitam besar berbulu halus. Saya memotretnya, ia tak bergeming. Saya menyentuhnya, ia diam saja. Saya mengelus bulunya, ia hanya mengeong lembut.

Rifqi  Nafiz bilang kucing hitam itu bernama Tamtam.

Tamtam di Rostock-dokpri

Saya teringat tentang mitos kucing hitam di berbagai negara. Di negara Jerman ini misalnya. Konon katanya mitos tentang kucing hitam yang melompat ke atas tempat tidur orang ketika sedang sakit, akan dipercayai bahwa itu tandanya orang yang sakit tersebut akan segera dijemput ajalnya atau meninggal dunia.

Ihh, Alhamdulillah... saya tidak sedang berbaring sakit di tempat tidur, lalu Tamtam melompat, kan? Saya lebih suka kepada mitos yang dianut orang Inggris tentang mitos  kucing hitam, yang jika kucing hitam dihadiahkan kepada sepasang pengantin baru, justru dipercaya akan membawa keberuntungan.

Atau saya pun sependapat dengan mitos kucing hitam di negara Latvia. Orang-orang di Latvia khususnya para petani justru mempercayai bahwa kucing hitam dapat memberikan mereka keberuntungan pada hasil panennya apabila kucing hitam bermain di ladang atau kebun para petani tersebut. Karena para petani  di negara Latvia percaya bahwa pada dasarnya  mitos kucing hitam tersebut merupakan titisan dari para dewa panen yang bernama Rungis.

Di China, kucing hitam mitosnya dapat menimbulkan kesialan dan pertanda akan datangnya penyakit dan kemiskinan. Sama halnya di Normandia, jika melihat kucing hitam melintas di saat bulan purnama maka itu tanda-tanda akan datangnya sebuah penyakit.

Sedangkan di negeri Mesir , konon katanya mitos kucing hitam merupakan perwujudan dari Dewi Bast sang dewa matahari, orang-orang mesir mempercayai tentang mitos tersebut.

Ah, sudahlah! Saya tak begitu percaya yang namanya mitos, kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline