Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan melaksanakan muhibah dai serumpun di Asia Tenggara. Hal itu terungkap ketika Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, menerima kunjungan Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Muhammad Cholil Nafis, di kantor Pusat DMI, Jalan Jenggala, Jakarta Selatan,Kamis 5 April 2018.
Syafruddin mengatakan, pertemuan kedua organisasi keagamaan ini telah membahas banyak hal, di antaranya perkembangan dakwah dan masjid-masjid di Indonesia, serta membahas rencana penyelenggraaan muhibah dai serumpun di negara-negara Asia Tenggara. "Majelis Ulama dan Dewan Masjid akan bersama-sama menyelenggarakan muhibah dai serumpun di Asia Tenggara, yakni rumpun Bangsa Melayu. Para dai dari berbagai negara serumpun ini nantinya akan berkumpul di Indonesia dan akan mengadakan semacam simposium," jelasnya.
Syafruddin menerangkan, pihaknya juga akan ikut melaksanakan muhibah, tapi muhibah yang sekarang bekerjasama dulu dengan MUI. "Kerjasama ini merupakan salah satu gambaran pengelolaan organisasi Islam secara bersama-sama. Tujuannya, untuk kemaslahatan semua umat Islam. Tak hanya umat Islam, tapi seluruh Bangsa Indonesia. Maksudnya untuk menguatkan ukhuwah islamiah dan ukhuwah insaniyah," ujarnya.
Sementara itu, KH Muhammad Cholil Nafis, menyatakan bahwa kerjasama antara MUI dengan DMI dalam melaksanakan muhibah adalah dalam rangka menyampaikan kerangka pikir Keislaman Indonesia. Yakni Islam wasatiyyah dan moderat. "Pemahaman keagamaan yang tidak ekstrim kanan ataupun kiri, harus jadi frame dan menjadi kerangka berpikir Keislaman di Asia Tenggara," bebernya.
Selanjutnya, ia mengungkap bahwa setelah muhibah ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, nanti akan membentuk Ikatan Dai Serumpun, di bawah organisasi keagamaan resmi. Ia mencontohkan MUI di Indonesia dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) di Malaysia. "Kita ingin mengikat Melayu di dalam ikatan keagamaan Islam.
Ikatan formal di bawah organisasi yang resmi. Gagasan membentuk Ikatan Dai Serumpun ini sangat berkaian dengan DMI. Kami ingin kesepakatan para ulama di organisasi ini dipenetrasi ke masjid-masjid yang ada. Karena penguatan masyarakat tetap harus berangkat dari masjid-masjid melalui para khatib. Sementara, yang ingin dipromosikan melalui Ikatan Dai Serumpun adalah kerangka Keislaman yang ada di Indonesia yaitu Islam wasatiyyah dan moderat," papar KH Muhammad Cholil Nafis.
ZT - Jakarta, 5 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H