Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Status Perjalanan (12), IC 147 Menuju Berlin

Diperbarui: 5 April 2018   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Hanya dua malam di Amsterdam. 

4 januari 2018, saya baru bangun ketika telepon apartemen Van Gogh berbunyi. Saya angkat, terdengar suara perempuan dalam Bahasa Inggris logat Belanda. Saya tahu maksudnya, ingin mengingatkan bahwa hari ini harus check out. Padahal belum juga pukul sembilan. 

Tapi sesuai perjanjian, kami harus meninggalkan apartemenn itu paling telat pukul sebelas, siang ini. Ternyata benar, belum pukul sepuluh petugas kebersihan apartemen yang saya sewa 230 Euro per malam itu, sudah mondar-mandir di luar. Saya lihat ia sudah naik turun di tangga. 

Berlin adalah kota tujuan berikutnya.

Saya buka aplikasi Rail Planner,hendak mencari jadwal kereta cepat menuju Berlin hari ini. Dan, hari ini juga harus tiba disebuah kota kecil di bagian utara Jerman bernama  Wismar,  sebelum pukul 24.00. Sebelum almanak berganti ke tanggal 5 Januari 2018. Kenapa? Sebab kami ingin menggunakan pass Eurail hanya satu hari. Jika lewat tengah malam, maka terhitung pemakaian dua hari.  Rugi tentu saja.

menuju-berlin-3-5ac518debde575266e6dbeb3.jpg

Ada jadwal kereta ke Berlin pukul 13.00. Keretanya bertajuk IC 147. tiba di Berlin sekitar pukul 19.00. Lalu ganti kereta menuju kota tujuan akhir hari ini, Wismar. Kota iniberada di tepi Laut Baltik yang berbatasan langsung dengan Denmark. Kebetulan ada jadwalkereta RB dari Berlin ke Wismar pukul 19.40,dan akan tiba di tujuan 5 menit sebelum pergantian hari.

Syukurlah, di atas IC 147, kami mendapatkan satu kamar khusus berisi 6 seat, first class.

Dokumentasi Pribadi

Dalam perjalanan ke Berlin, kami memanfaatkan waktu makan sian di restoran kereta. Tempatnya mengasyikkan, nyaman untuk duduk-duduk, atau sekadar nongkrong sambil menikmati hot cokelat.  Tetapi di leher saya, makanan di resto IC 147 ini terasa lain. Mungkin masakan Eropa belumlah begitu akrab di tenggorokan saya.

Di atas kereta yang tak terasa goyangannya ini, istri dan adik saya tak henti-hentinya live dan swafoto.

Dokumentasi Pribadi

ZT - IC 147 to Berlin, 4 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline