Ini Paris. Tak semubazir Jakarta. Tak seheboh titik-titik ritual pergantian tahun seperti Bundaran HI, Senayan, Monas, Ancol dan kawasan di sekitar rumah saya, di Kemayoran.Tak sebising kota-kota di negeriku, Indonesia. Jika melepas kepergian tahun yang lama. Menyambut tahun baru.
Tak banyak bakar-bakar kembang api. Apalagi petasan, sama sekali tak ada. Kurang pesta-perta dadakan di tepi-tepi jalan, apalagi joget-joget sambil teler-teleran. Suara bising knalpot yang dipadu terompet pun nyaris tak terdengar.
Yang ada hanya kecupan mesra dari masing-masing pasangan, sesaat setelah detik pergantian tahun. Bercengkerama dan saling toast warga Paris memenuhi sepanjang tepi Sungai Seine. Jalan-jalan dan trotoar serta taman-taman di sekitaran Eiffel hanya disesaki orang yang berseliweran. Padat namun saling berpegang erat. Saling berangkulan. Dan, tak saling mengganggu.
Cuma ada satu kecemasan, banyak copet yang santun berkeliaran. Dan terikan-teriakan muda-mudi yang tak terlalu bikin resah.
Paris menyambut tahun baru, hanya menampilkan kerlap kerlip lampu, di sekujur tubuh Eiffel. Dan layanan bus serta kereta massal Metro yang gtatis semalam suntuk.
https://www.facebook.com/zainaltahir22/videos/10212870333371099/?t=17
Memunggungi 2017, menatap 2018. Tentu dengan semangat untuk terus maju.
ZT - Paris, 1 Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H