Awalnya, rute perjalanan kami di akhir tahun 2017 ini hanya ke Lucerne untuk menggapai Mount Titlis di Swiss. Seperti perjalanan saya bersama beberapa teman di antaranya Bram Marantika dan Bagoes Ananta yang tergabung dalam grup Yamaha Indonesia tahun 2010 lalu.
Tapi berubah setelah mengetahui ada keluarga dekat yang tinggal di Interlaken, dan sudah menetap hampir 24 tahun di kota kecil yang sangat indah tersebut.
Rince Krauer. Saya selalu menyapanya Tante Rince, walau kami sebaya. Ia terbilang tante saya karena ceritanya adik bungsu saya Asmah Tahir menikah dengan Suardi Ardi. Ibunya suardi sepupu sama Tante Rince. Sekitar 24 tahun lalu Tante Rince menikah dengan Yong Chul, warga Swiss blasteran Korea. Mereka dikaruniai dua anak, Riandi 19 tahun dan Bhetaria 12 tahun. Keluarga ini hidup bahagia, tenang dan nyaman di Interlaken. Mereka pun hobbi jalan-jalan, menikmati hidup.
Empat hari di Interlaken, rasanya belum cukup untuk merengkuh pesona kota itu serta surga-surga wisata di sekitarnya. Padahal berbagai obyek telah didatangi. Zermatt yang indah sambil menatap puncak Toblerone , Danau Thun yang mempesona, Schilthorn Piz Gloria yang nyaman, eksotis dan penuh tantangan, Lungern yang menyuguhkan view menawan, Grindelwald yang menakjubkan sambil memandangi Gunung Eiger. Dan city tour ke Luzern siang hingga malam hari.
Rasa syukur tiada terkira karena selama di Interlaken, salju turun setiap hari. Walau cuaca setiap saat minus, tak menyurutkam semangat anak-anak menciptakan boneka salju dan lempar-lemparan salju. Sebab, bermain-main salju adalah impian bagi penikmat lburan musim dingin.
Sesuatu yang tak terlupakan, betapa serunya dinner party di ruangan tertutup di belakang rumah Tante Rince, sesaat setelah pulang dari Luzern. Masih terbayang betapa nikmat dan lezatnya hidangan keju bakar dipadu kentang rebus dan chicken wing, serta dilengkapi sambel terasi khas Selayar.
Thank you berlarut-larut untuk tuan rumah yang baik hati ini, atas layanan supernya.
Sebagai catatan tambahan saya bisa deskripsikan bahwa Interlaken adalah sebuah kotamadya di Kanton Bern, Swiss. Kotamadya ini terkenal sebagai daerah tujuan wisata.
Kota ini terletak di Pegunungan Alpen, Swiss bagian tengah. Sungai Aare mengalir di kota ini. Kota ini mendapatkan namanya menurut lokasi geografisnya di antara danau (bahasa Latin: inter lacus). Interlaken terletak di antara Danau Brienz di timur dan Thun di barat.
Interlaken terletak 570 meter di atas permukaan laut. Dahulu kota ini penting dengan terdapatnya biaraPeraturan Augustinus. Biara tersebut dibangun pada tahun 1130 dan berlangsung hingga tahun 1528. Biara tersebut kemudian terkenal sebagai daerah tujuan wisata.
Meskipun penduduknya sedikit (5.700), Interlaken memiliki 2 stasiun kereta api, Interlaken Ost dan Interlaken West. Ada kereta kabel di sini, Harderbahn, dari Interlaken Ost yang dengannya orang dapat mencapai Jungfrau yang ketinggiannya 3.354 m.