Bekerja sambil liburan. Begitu banyak orang yang mendambakannya. Namun, semua orang menginginkan liburan saja tanpa bekerja dengan catatan: fulus mengalir terus ke rekeningnya.
Saya masih berada pada tahap seolah-olah liburan, tapi tetap bekerja. Sekonyong-konyong menikmati hidup dengan jalan-jalan, tapi sebenarnya otak berputar terus. Nyaris 18 jam per hari. Mengalisa ke mana arah market. Untuk kemudian mengais gain dari situ.
Yah, nyaris 18 jam per hari, sepanjang ada koneksi internet.
Seperti saat ini saya berada di atas kereta cepat ICE 71 menuju Interlaken, Swiss. Kami bertolak dari Frankfurt HBF. Kereta cepat yang berinterior mewah serta free wifi ini membuat saya berdecak kagum. Ini hari pertama, atau untuk pertama kalinya kami gunakan tiket EuRail yang kami telah beli di Jakarta, sebulan sebelum perjalanan kami ini.
Maka saya pun menikmati liburan, tapi tetap bekerja, di atas kereta cepat ICE 71, sambil bersiul-siul ringan. Asyik kan?
Walau Bursa Efek Indonesia di Jakarta belum open hari ini, tapi futures trading sudah buka. Gold sudah bisa diplototi.
Waduh, gold terus menanjak. Ini gara-gara pernyataan Trump soal Tax di Amerika akhir market Jum'at lalu. Saya punya beberapa posisi, lebih banyak short ketimbang long. Fortofolio saya nampak merah darah.
Seharusnya Gold koreksi. Itu harapan saya.
Tapi sudahlah. Otak saya berpikir lagi. Cutloss atau averaging. Ah, saya malas cutloss!
Mobile banking sudah standby. ICE 71 sebentar lagi memasuki Switzerland. Basel sisa lima belas menit lagi.