Masih jelas di ingatan saya, ketika 4 tahun yang lalu saya duduk-duduk di serambi rumah panggung milik teman saya, tak jauh dari permandian alam Ompo di Kabupaten Soppeng. Menjelang siang waktu itu, saatnya makan siang.
Saya beringsut masuk ke ruang dalam --ruang tamu sekaligus ruang tengah, dan di pojok dekat jendela ada tempat tidur besi yang masih dilengkapi kelambu, tempat saya tidur malam sebelumnya. Saya memenuhi ajakan tuan rumah, menikmati makan siang sederhana. Nasi hangat yang nampak masih mengepulkan asap. Sayur daun dan kacang panjang yang berkuah hijau. Dua piring penuh ikan kering yang kelihatan baru saja digoreng. Oh, bukan digoreng, tapi menurut teman saya, ikan itu dipanggang di atas seng, yang di bawahnya ada nyala api kompor. Lalu di samping ikan kering itu ada piring kecil berisi minyak kelapa, bukan minyak goreng. Serta beberapa biji lombok dan garam dapur halus.
"Sepertinya enak ini ikan kering," ujar saya mulai tak sabaran.
"Ini bukan ikan kering. Di sini namanya Bale Bungo, ikan khas Orang Soppeng," sahut teman saya itu.
"Oh yah!" Saya hanya mengangguk, tapi sudah dua ekor telah saya makan. Dalam hati saya tetap bersikukuh, bahwa ikan yang barusan saya makan sambil dicocol-cocol dengan minyak kelapa dan garam serta lombok biji itu, tetap berbangsa ikan kering.
Bale Bungo? Begitu enak, terasa kriuk-kriuk di rongga mulut, dan maknyus tentu saja. "Enak sekali ini, Bos. Ekor sampai kepala semua enak dimakan," puji saya serius.
Yah, memang betul-betul enak. Sampai-sampai saya habiskan sepiring Bale Bungo itu, dan nasi entah berapa kali saya nambah. Luar biasa, kekenyangan sangat saya ini pada akhirnya. Alhamdulillah...
Tadi siang, Bale Bungo itu terpentang jelas di depan mata saya, siap untuk digoreng. Atau coba-coba dipanggang di atas kompor gas, atau alat pemanggang elektrik. Semoga rasa dan aromanya bisa mendekati Bale Bungo yang pernah saya nikmati 4 tahun yang lalu itu.
Bale Bungo itu kiriman teman saya Supriansa, Wakil Bupati Soppeng. Ia selalu mempromosikan ikan yang membuat saya ketagihan itu, kapan dan di manapun ia berada. Ketagihan, namun tak mampu saya nikmati setiap saat.
Supriansa selalu bilang, "Bale Bungo adalah ikan khas Kabupaten soppeng. Tidak sempurna rasanya berkawan dengan Wakil Bupati Soppeng jika tidak merasakan aroma dan lezatnya Bale Bungo andalan Soppeng."
Hahaha.... Pak Wabub nggak ngomong pun saya sudah kepincut sama Bale Bungo. Apalagi Sang Wakil ini sejak hengkang dari Ibukota Jakarta memilih berkarir mendampingi Bupati Andi Kaswadi Razak di Kabupaten Soppeng, ia selalu mempromosikan daerahnya di manapun berada.