Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Hanya Separuh Hari di Rammang-Rammang, Maros

Diperbarui: 4 Maret 2018   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Libur panjang lebaran tahun lalu, sekalian mudik ke kampung halaman. Di Makassar, Sulawesi Selatan. Semua destinasi sudah terekam dalam daftar kunjungan. Untuk menyenangkan dan membahagiakan keluarga tentunya. Saat itu, temanya membahagiakan anak.

Destinasi di daftar itu salah satunya Rammang-Rammang di Kabupaten Maros. 

Anak-anak mulanya nampak begitu suka. Senang dan riang gembira nampaknya mereka. Ada perahu, sungai dan air.

Sayangnya, begitu menyusuri air sungai kecokelatan beraroma payau-payau itu, dengan sampah-sampah yang terapung-apung di air berlumpur, anak-anak berubah cemberut. Apalagi, setiba di ujung, disebuah hamparan sawah dan tambak-tambak penduduk setempat yang tak terkelola, di antara gunung-gunung batu karst, wajah lelah mulai tersaji. Belum jalan, sudah keletihan!

Untuk yang suka foto selfie, cocok-cocok sahaja.

"Capekkk, Ayaahh," lontar Alif Fatih Zainal, anak bungsu saya yang baru mau masuk SD.

Rammang-rammang masih butuh perhatian mendalam dan pengelolaan serius.

Halo, penguasa di Kabupaten Maros? Juga Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan! 

Apakah mudik lebaran tahun 2018 ini, Rammang-Rammang masih menarik untuk kami datangi?

Sudah adakah perubahan dalam setahun terakhir di sana?

Bikinlah sesuatu yang menarik agar pengunjung bisa menghabiskan satu, atau dua hari di sana. Atau, kita bisa menikmati malam minggu yang tenang di Rammang-Rammang. Jangan cuma separuh hari di sana, pengunjung sudah bosan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline