Lihat ke Halaman Asli

Zainal Tahir

Politisi

Manusia "Silver"

Diperbarui: 1 Maret 2018   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mereka mengekspresikan diri di sepanjang jalan sebelum memasuki pintu tol Pasteur, Bandung. Terutama di waktu-waktu macet ketika orang-orang Jakarta mau balik setelah week end di kota Kembang.

Saya menyebutnya manusia silver. Tapi kedua orang ini menyebut dirinya kumpulan orang-orang kreatif kota Bandung. Buktinya ada tertera pada kardus yang mereka sodorkan kepada para pengemudi.

Pertamanya saya pikir dia mengecat suluruh tubunya pakai pilox warna silver. Ternyata, baru gerimis mereka sudah ngacir. Mereka mencari tempat berteduh.

"Kalau kena air langsung hilang, Kang," ujar manusia silver di sebelah kiri saya.

"Ini bukan cat. Tapi serbuk silver," sela manusia silver di sebelah kanan saya.

Bersamaan keduanya mengusap lengannya pakai tangan sendiri. Dengan mudah warna cokelat kulitnya nampak jelas.

"Tapi kalian mau difoto kan?" tanya saya.

"Oh iya."

"Tentu saja, Kang!"

"Kalau gitu, yuk selfie!"

Sigap, keduanya merapat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline