Saya hanya menontonnya lewat layar TV di rumah. Walau saya bukanlah penikmat musik dangdut fanatik, tapi begitu Selfi tampil berduet sama Fildan dengan suara yang merdunya sungguh keterlaluan itu, jujur saja, saya sangat menikmatinya. Saya larut dalam nuansa romantisme masa muda yang sudah puluhan tahun berlalu.
Gerimis Melanda Hati yang mereka senandungkan, telah melenakan saya.
Selfie, anak seorang penarik bentor --becak motor, di Kabupaten Soppeng tak pernah membayangkan dirinya bernyanyi dan berjoget bersama para selebritas papan atas negeri ini, dalam satu panggung di pentas Liga Dangdut Indonesia Konser Nominasi Provinsi Sulawesi Selatan. Pada kenyataannya malam ini (28/2), ia mendapat tepuk tangan bertubi-tubi dari pendukungnya yang ada di studio, dan juga simpatisannya yang kini bertaburan dan sedang nonton bareng di daerahnya sana .
Selfie begitu memukau dan sanggup mengimbangi Dewi Persik. Ia juga tampil sangat sempurna bersama Fildan, pedangdut asal kota Bau-bau yang kini sedang berada di puncak ketenaran.
Sayangnya, saya tak menyaksikan lagu pertama yang dinyanyikan Selfi.
Namun, perasaan saya sangat tersentuh mendengar Selfi dari layar TV, dalam Bahasa Bugis, menyapa orang tuanya yang tidak ikut ke Jakarta. Apalagi sebelumnya ia telah menceritakan kehidupan keluarganya, terlebih masa kecilnya yang sering ikut bapaknya mencari orderan menebang pohon pisang di Kabupaten Soppeng. Bersama ibunya yang tukang cuci keliling, ia selalu diantar pakai bentor sama bapaknya, memenuhi orderan manggung di kampung-kampung, sekaligus mengantar ibunya ke rumah orang yang akan dicucikan pakaiannya.
Selfi memiliki adik 2 orang. Satu masih kelas 1 SMU dan satunya lagi masih 5 tahun. Selfi menjadi tulang punggung keluarga, sehingga ia terpaksa putus sekolah. Hati saya begitu tergugah.
Mata saya berkaca-kaca, bahkan.
Hmmm.... kelopaknya mulai terasa sembab.
Ck, ck, ck... Suaramu begitu dahsyat, Selfi!
Congrats!