Lihat ke Halaman Asli

Lucu Menpan Banggakan Kementeriannya Sendiri

Diperbarui: 3 Agustus 2016   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lucunya tingkah laku Pemimpin Negeri kita ini, terlebih dalam menilai kinerja dan akuntabilitas diri mereka sendiri. Minggu ini masyarakat disuguhkan drama yang cukup baik dari Menteri Yuddy Chrisnandi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB), bagaimana tidak lucu ini merupakan satu-satunya pemimpin yang bisa menilai dirinya lebih baik dari yang lain.

Tentu semua masih ingat statement yang dibuat Menteri Yuddy Chrisnandi yang mengatakan bahwa kementerian yang dipimpinya berada dalam posisi 4 terbaik dan menempatkan kementerian yang berasal dari Partai lain, dalam urutan posisi terbawah.

Penilaian ini menimbulkan tanda tanya besar di benak masyarakat, bagaimana seseorang bisa menilai dirinya sendiri lebih baik dari yang lain. Bukankah yang bisa menilai baik atau buruknya kinerja kita itu orang lain bukan diri sendiri. Orang yang gembar-gembor mengatakan dirinya itu lebih baik dari yang lain malah patut dicurigai kinerjanya.

“Semakin berisi, Semakin Menunduk” mungkin sebagian dari kita sering mendengar Filosofi ilmu padi ini, yang artinya “Seseorang yang semakin banyak ilmunya, itu semakin merendahkan diri”, bukan malah membanggakan dirinya sendiri.

Selain itu penilaiaan yang dilakukan Menteri Yuddy ini terlalu tendensius dan terkesan muatan politiknya dalam menilai kinerja kementerian-kementerian lain.

Bagaimana Negara ini bisa maju, kalau sesama pemimpin masih berlomba untuk saling manjatuhkan satu sama lain. Bukankah seharusnya para pemimpin saling berkerjasama saling mensupport untuk membenahi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Seandainya hal ini dapat terjadi amanat pak Presiden Jokowi dalam mensejahterakan rakyat Indonesia pasti dapat berjalan Cepat dan Tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline