Lihat ke Halaman Asli

Zainal Abidin El Hanifa

Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pulau Kreta sebagai Embrio Peradaban Yunani Kuno

Diperbarui: 11 Juli 2023   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sourch: https://id.pinterest.com/pin/241927811209701101/

Wilayah yang mengawali perkembangan dan kemajuan bangsa Yunani adalah Pulau Kreta. Penduduk yang pertama kali mendiami wilayah ini adalah bangsa Minoa/Minoan. Kreta merupakan pulau  yang terletak di bagian Timur Laut Tengah, sedikit ke Selatan dari Laut Tengah. Pulau Kreta menjadi salah satu pulau yang strategis karena diapit oleh beberapa daratan benua diantaranya benua Afrika di bagian selatan, benua Asia di bagian barat, dan benua Eropa di bagian  utara. Karena posisi yang berada di pertemuan benua, Pulau Kreta sangat aman dari serangan luar.

Yang unik dari peradaban Minoa adalah para penduduk membangun kota-kota mereka tanpa perlindungan. Meskipun demikian, mereka tetap memiliki kemajuan di sistem militer terutama di bidang angkatan laut. Sebagai kerajaan maritim, Kreta sudah menjalin hubungan dagang dengan wilayah-wilayah sekitar misalnya dengan Mesir, Sisilia, Syiria, dan Asia Kecil. Pulau Kreta menjadi awal lahirnya peradaban bangsa Eropa serta berkembangnya kebudayaan Minoa atau Minos. Dilihat dari berbagai segi, peradaban Kreta memiliki nilai saing dengan bangsa-bangsa kuno lainnya, seperti halnya Babilonia dan Mesir.

Reruntuhan Istana Knossos, sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/184225441001362643/

Peradaban Minoa pada abad ke 25 SM telah banyak dipengaruhi oleh peradaban Sumeria dan Mesir. Pada tahun 2000-1700 SM Kreta mencapai puncak kejayaannya, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 3 buah istana megah yakni Istana Knossos, Phaitos, dan Malia. Kota-kota di Kreta dihuni oleh berbagai kalangan, mulai dari para Bangsawan sampai dengan budak-budak.  Peradaban Kreta sempat terpuruk dikarenakan adanya bencana alam berupa gunung berapi pada kisaran tahun 1750-1700 SM, akan tetapi pada perkembangannya kerajaan ini mampu bangkit kembali.

Orang-orang Minoan menganut kepercayaan politeisme (percaya akan dewa). Mereka percaya akan adanya Dewi kesuburan dan juga Dewa Velchanos. Dewa Velchanos adalah salah satu dewa yang mereka takutkan karena dipercaya sering kali bangkit dari kubur. Ketakutan orang Minoan akan mayat hidup membuat mereka berinovasi dengan menaruh jenazah di dalam peti. Hal ini pada perkembangannya diadopsi oleh orang-orang Eropa sampai saat ini.

Kaldera Gunung Thera, sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/378513543665632922/

Peradaban Minoan mulai memperlihatkan kemundurannya pada tahun 1500 SM, hal ini disebabkan oleh meletusnya Gunung Thera yang berada di sebelah utara pulau Kreta. Peradaban ini akhirnya runtuh setelah adanya penyerangan dari bangsa Mycenae yang datang dari daerah Peloponnesia. Penyerangan ini tidak serta merta membumi hanguskan kebudayaan dan bangunan milik Minoa. Istana Knossos tetap dibiarkan berdiri dan digunakan sebagai markas besar bangsa Mycenae di pulau Kreta. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline