Lihat ke Halaman Asli

ZainalFikry

Penulis Lepas

Istighfar, Solusi Segala Masalah

Diperbarui: 26 Oktober 2020   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernah, suatu ketika, ada seorang lelaki datang kepada Hasan Al-Bashri untuk mengadukan musim paceklik yang sedang melanda. Jawaban beliau saat itu hanyalah ucapan, "Istighfarlah kepada Allah."

Setelah orang itu, datang orang lain yang juga ingin mengadu kepada beliau. Kali ini, orang yang datang itu meminta nasehat perihal kemiskinan yang dia alami. Jawaban Hasan Al-Bashri lagi-lagi adalah ucapan, "Banyaklah beristighfar kepada Allah."

Ada orang lain lagi yang datang kepada beliau. Dia mengadu tentang sulitnya memiliki keturunan. Sudah lama menikah, tetapi Allah tidak kunjung memberi keturunan kepadanya. Lagi-lagi, beliau hanya memberi jawaban, "Bacalah istighfar yang banyak."

Tidak hanya mereka bertiga, ada lagi orang lain yang datang. Kali ini perihal kebun. Dia meminta solusi kepada beliau tentang kebunnya yang mulai kering. Jawaban beliau hanyalah, "Bacalah bacaan istighfar sebanyak-banyaknya."

Kebetulan, murid beliau yang bernama Rabi' bin Subaih melihat semua itu. Karena terlihat aneh baginya, akhirnya dia bertanya, "Wahai syaikh, sebelum ini ada beberapa orang yang datang kepada engkau untuk meminta solusi terhadap masalah mereka yang berbeda-beda. Akan tetapi, mengapa engkau memberi mereka jawaban yang sama yaitu anjuran untuk memperbanyak istighfar kepada Allah?"

Mendengar pertanyaan dari muridnya itu, Hasan Al-Bashri menjawab dengan lembut, "Wahai Rabi', sesungguhnya jawaban-jawaban itu bukanlah berasal dari diriku pribadi. Aku membacanya dalam kalam Allah azza wa jalla:

"Maka aku berkata: 'Kalian perbanyaklah istighfar (mohon ampun) kepada Pemelihara kalian, sesungguhnya Dia Mahamengampuni. Niscaya Dia mengirim air hujan bagi kalian dalam keadaan deras. Dia akan memperbanyak kalian akan harta-harta dan anak-anak dan mengadakan untuk kalian akan kebun-kebun serta mengadakan untuk kalian akan sungai-sungai'." [Qs. Nuh (71) : 10-12]

Saudaraku yang dirahmati Allah, dari kisah di atas kita bisa mengambil pelajaran tentang pentingnya memperbanyak bacaan istighfar. Meminta ampun kepada Allah taala.

Sebagaimana kita sadari, kita adalah manusia  yang penuh dengan cacat dan dosa. Hanya ampunan Allahlah yang kita harapkan dalam kondisi seperti ini.

Selain itu, istighfar ternyata juga bisa mengatasi masalah-masalah yang bersifat duniawi. Hal ini tentu hanya akan diyakini oleh orang yang benar-benar beriman kepada Allah taala.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline