STRATEGI MANAJEMEN MODEL WHEELEN-HUNGER.
Pengantar.
Strategi manajemen ini merupakan salah satu kerangka kerja yang paling umum digunakan dalam manajemen strategis. Dikembangkan oleh Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger, model ini memberikan panduan yang komprehensif untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi dalam sebuah organisasi. Pada artikel singkat ini akan menguraikan model ini dengan cukup komprehensif, dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsepnya.
Strategi manajemen model Wheelen-Hunger merupakan alat yang berharga dalam manajemen strategis. Dengan mengikuti tahapan-tahapan yang terstruktur, organisasi dapat merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi mereka dengan lebih efektif. Strategi manajemen model ini membantu organisasi untuk tetap relevan dalam lingkungan yang selalu berubah dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan lebih baik. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, pemahaman tentang model ini dapat menjadi aset yang berharga untuk kesuksesan jangka panjang sebuah organisasi.
Komponen Model Strategic Management Wheelen-Hunger.
Model ini terdiri dari empat tahap utama, yang masing-masing memiliki langkah-langkah yang terstruktur:
1. Pemindaian Lingkungan (Environmental Scanning)
- Pemahaman lilngkungan eksternal: Langkah pertama adalah menganalisis lingkungan eksternal organisasi. Langkah ini melibatkan pemahaman tentang peluang dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh organisasi, serta faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kesuksesannya.
- Pemahaman lingkungan internal: Tahap ini mencakup evaluasi kekuatan dan kelemahan internal organisasi. Ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitasnya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan strategis.
2. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
- Penetapan Visi & Misi: Organisasi menetapkan visi dan misi mereka, yang menggambarkan arah yang diinginkan dan tujuan mereka.
- Penetapan Tujuan & Sasaran: Organisasi menetapkan tujuan jangka panjang dan sasaran jangka pendek yang spesifik dan dapat diukur.
- Analisis SWOT: Tahap ini melibatkan identifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) organisasi.
- Pemilihan Strategi: Organisasi memilih strategi yang sesuai untuk mencapai tujuan mereka. Ini bisa berupa strategi pertumbuhan, diversifikasi, diferensiasi, atau lainnya.
3. Implementasi Strategi (Strategy Implementation)
- Penyusunan Program/Rencana Tindakan: Organisasi merinci langkah-langkah konkrit yang harus diambil untuk melaksanakan strategi yang telah dipilih.
- Pengalokasian Sumber Daya: Sumber daya seperti anggaran, tenaga kerja, dan teknologi dialokasikan sesuai dengan rencana strategis.
- Pengembangan Kepemimpinan & Budaya Organisasi: Kepemimpinan yang kuat dan budaya organisasi yang mendukung strategi sangat penting untuk suksesnya sebuah implementasi.
4. Evaluasi & Pengendalian Strategi (Strategy Evaluation & Control)
- Monitoring & Evaluasi: Organisasi terus memantau progress strategi dan mengukur apakah tujuan dan sasaran telah tercapai.
- Pengendalian & Koreksi: Jika ada ketidak-sesuaian antara kinerja aktual dan yang diharapkan, tindakan perbaikan dan penyesuaian dapat dilakukan.
Kesimpulan.