Lihat ke Halaman Asli

Zainal Arif

Mahasiswa

Kemerdekaan Bukan Hadiah dari Sang Pemberi Palsu

Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemerdekaan adalah suatu hal yang sangat diimpikan oleh negara yang terjajah, Negara Indonesia contohnya. Indonesia dijajah oleh negara eropa yaitu Inggris, Spanyol, Portugis Dan terakhir Belanda. Negara yang ada di eropa ini datang ke Indonesia (nusantara) bukan untuk berteman tetapi menjajah Indonesia yaitu dengan membuat kesepakatan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara, tetapi dengan sedikit bumbu-bumbu kelicikkan dan taktik Devide Et Impera ( politik adu domba). Dari keempat negara eropa ini yang lama menjajah Indonesia adalah Belanda. Belanda datang ke nusantara dengan misi 3 G, yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Awalnya hanya ingin berdagang setelah melihat peluang karena sudah mendapatkan informasi bahwa nusantara memiliki kekayaan alam yang sangat kaya, seperti rempah-rempah, minyak bumi, gas alam dan lainnya. Termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan budak. Kaum Belanda hidup di Nusantara selama 3,5 abad atau 350 tahun.

Pasti pembaca bertanya-tanya. Apakah Indonesia itu dijajah selama 350 tahun oleh Belanda ?

Kalau dilihat dari sisi sejarahnya, tidak semua  daerah di indonesia itu dijajah sepenuhnya  seperti Aceh. Aceh belum lama dijajah oleh Belanda karena gigihnya rakyat Aceh dalam mempertahankan tanah kelahiran dan agamanya islam. Aceh itu betul betul dijajah dan berhasil ditaklukkan oleh belanda di abad ke 20 atau 1900. Belanda berhasil menyusupkan seorang orientalis Bernama Snouck Or Grounje. Snouck adalah seorang utusan Belanda yang belajar ke Mekah untuk menaklukkan negeri Serambi Makkah (Aceh). Setelah beberapa lama belajar di mekah dan tinggal di Aceh. Snouck baru tahu bahwasanya untuk menghancurkan Aceh itu dengan mengubah sedikit tentang ajaran islam dan memisahkan mereka dengan pemimpin dengan rakyat karena itu mereka bisa kuat.

Ditarik dari beberapa tahun sebelumnya, wilayah Minangkabau adalah wilayah yang susah untuk ditaklukkan oleh Belanda. Minangkabau adalah daerah yang kuat dengan agama islam dan Bersatu dengan adatnya dengan semboyan Adat Basandi Syara' Syara Basandi Kitabullah. Awalnya Belanda masuk dan menjajah di minangkabau itu Ketika adanya perselisihan antara adat dan agama di kenal dengan perang paderi (1821-1837). Melihat perkara yang memuncak di minangkabau yang hampir sama masalahnya dengan Aceh. Maka masalah yang terjadi itu diperpanjang dan diperparah akibat campur tangannya Belanda dengan mengadu domba kaum adat dan agama. Praktek adu domba itu masih berlanjut sampai abad ke 20 yaitu masa-masa Gerakan pembaharuan di Minangkabau.

Pernyataan diatas hanyalah sedikit gambaran tentang penjajahan yang terjadi di Indonesia. Penulis bukan memihak kepada Minang ataupun Aceh sebagai daerah yang lama ditaklukkan tapi juga daerah lain yang belum kita ketahui sejarah penaklukkannya oleh belanda. Dalam hal ini penulis menekankan soal literasi (baca, tulis) lagi. Karena dengan berliterasi dunia bisa digenggaman kita.

Setelah beberapa tahun kemudian, masuklah Jepang ke Indonesia dengan mengusir Belanda dan menjanjikan kemerdekaan kepada para pejuang dimasa itu. Sama halnya dengan Belanda, jepang lebih mengagung-agungkan dirinya dimata Indonesia dan dunia (Jepang Pelindung Asia, Jepang Cahaya Asia Dan Jepang Pemimpin Asia) yang jelas jepang ingin menaklukkan dunia dan merampas kekayaan yang ada di Indonesia. Untuk mendapatkan kekayaan itu jepang membuat sistem tanam paksa yang lebih brutal dari belanda (tidak manusiawi). Jepang memberikan hadiah kepada Indonesia dengan syarat membantu jepang di perang asia pasifik melawan sekutu 1944. Salah satu wujud dari janji itu adalah dengan membentuk Lembaga atau  wadah untuk pergerakan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI). Tapi apa yang terjadi dari janji kemerdekaan Indonesia tadi itu hanya janji palsu yang dibuat oleh jepang.

Para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan melibatkan pemikiran yang bertolak belakang antara satu dengan yang lain untuk keluar dari jeratan penjajah jepang. Setelah banyak perdebatan yang dilakukan oleh kaum muda dan tua dan terakhir penculikkan Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok. Para pahlawan dimasa itu memikirkan apa yang terbaik untuk bangsa. Tepat tanggal 17 Agustus 1945 hari jum'at dikumandangkan proklamasi sebagai tanda akhir dari pejuang kita dalam mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.

Penulis berkata

Keringat Dan Darah Bercucuran Sebagai Saksi 

Bahwa Ini Bejuang Mengusir Penjajah  

Basmallah Dan Laa Ilahaa Allah 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline