Ini penggalan catatan pengembangan profesi saya sebagai guru. Penggalan pengalaman saya yang unik-unik saja yang akan saya tuliskan. Semoga saja bermanfaat bagi Anda walaupun berbeda profesi. Tahun 2003 saya kirimkan makalah untuk diseleksi pada acara Simposium Nasional I Inovasi Pembelajaran dan Pengelolaan Sekolah yang diselenggarakan oleh DirjenDikdasmen Depdiknas di Jakarta. Dari sekitar 400-an pengirim, 120 makalah yang akan dipresentasikan dipilih, makalah saya lolos seleksi. Yang unik adalah saya bicara tentang internet untuk pembelajaran fisika. Padahal saya tidak punya komputer apalagi laptop. Saya menggunakan komputer sekolah dan koneksi internet di warnet. Dan hari Minggu saya ajak anak-anak belajar fisika di warnet. Saat itu, 1999, hanya ada satu warnet di kota tempat sekolah saya mengajar, Bandar Lampung. Panitia meminta power point dalam bentuk softcopy dan terpaksa harus di-burning di CD karena belum ada flasdisk saat itu. Saya gunakan logika saja dan biasa saja, lancar juga, malah dikira saya sudah pengalaman ber-laptop ria oleh teman-teman pemakalah lain. Hal ini saya perlu tuliskan karena pentingnya pemahaman bahwa inovasi dan kreativitas bukan semata-mata karena lengkapnya fasilitas. Kemauanlah yang dapat memunculkan inovasi dan kreativitas itu, dan itu ada di mana-mana dan kapan saja. 2006, teman saya guru satu sekolah yang berasal dari Bogor meminta saya menjadi guru pendamping acara Pesta Sains Nasional di IPB Bogor. Yang unik adalah bahwa surat undangan telah diarsipkan oleh pihak sekolah. Teman saya dan saya menyakinkan kepala sekolah dan akhirnya dengan lima belas orang siswa saya berangkat ke IPB. Saya dipinjami HP oleh teman saya itu karena saat itu saya tidak punya HP untuk komunikasi dengan saya selama perjalanan karena itu perjalanan saya pertama kali ke Bogor. Saya, selain bisa mendampingi siswa mengikuti acara di IPB itu, saya juga bisa bersilaturahmi ke rumah orang tua teman saya itu di Perumahan Pertanian, Loji Bogor. Ada seminar untuk guru juga di acara itu sehingga pendamping tidak sekedar menunggu anak-anak dalam acara itu. Hal ini memberi kesan bagi saya, bahwa sesuatu yang dikerjakan dengan ketulusan ternyata memberi efek kebaikan yang berlipat ganda. Selain hal-hal pada saat itu, empat tahun kemudian, 2010, saya menjadi guru teladan versi Pesta Sains Nasional IPB. Pesta Sains Nasional IPB Bogor 2010 Saya potong saja cerita saya, soalnya sudah sore :-). 5 - 11 Juni 2011, saya berkesempatan mengikuti Training Course on Earth and Space Science for Sustainable Development yang diadakan olehQITEP in Science, untuk guru-guru se Asia Tenggara di P4TKIPA Bandung. Yang unik adalah peserta diseleksi.
Sebagian Peserta Training Course on Earth and Space Science for Sustainable Development, QITEP in Science, P4TKIPA Bandung Salah satu persyaratannya adalah punya sertifikat tes TEOFL. Kebetulan saya tidak punya. Saya kirimkan CV saya lewat email dan wawancara via telepon. Saya lolos seleksi. Hikmahnya buat saya adalah bahwa kita berusaha saja semampu dan sesuai yang kita punya dengan terus belajar dan bekerja serius. Terima kasih.
------ http://id.scribd.com/doc/1992702/internet-untuk-pembelajaran-fisika http://pestasains.ipb.ac.id/2012/ Bandar Lampung, 28 Pebruari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H