Lihat ke Halaman Asli

Zainal Abidin

Generasi Perubahan Bangsa

Sosok yang Takkan Tergantikan, Penyemangat dalam Hidupku: Ibu

Diperbarui: 3 Maret 2022   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibu - Penyemangat Ku/dokpri

Memulai sebuah cerita panjang tentang sosok ibu dari awal aku dilahirkan hingga aku bisa berdiri semandiri ini.  Nggak tahu nih bercerita harus mulai dari mana. Terkadang pinginnn bangettt ceritain ini tapi ragu ambil titik awal untuk memulai.

Haiii, aku zainal abidin panggilan zain. Zainal Abidin adalah nama pemberian dari Kedua orangtua ku. Kami kembar, adik ku namanya Zainul Arifin panggilannya inun. Kali ini aku bercerita banyak tentang Ibu. Ibu adalah sosok penyemangat dalam hidupku. Mulai dari masa kecil, ketika aku bertengkar dengan adikku, Ibu ku pasti selalu memarahi kami berdua. Contoh kecilnya Ibu pernah pukul kami dengan sapu lidi, dengan sendal, hehehehe opss tapi tunggu dulu, temen-temen jangan buruk sangka dulu nih sama ibuku, kek temen-temen gak pernah dipukul aja sama ibu hahaha. Aku tahu temen-temen, bahwa marah nya ibuku itu tandanya Ibu ku sayang sama aku dan adik ku. 

Mendengar cerita dari ayah, bagaimana perjuangan ibu untuk melahirkan aku dan adikku. Susah payahnya, Sampai-sampai ditolak dari Rumah Sakit karena perut ibu besar bangettt waktu mengandung kami berdua, lalu ibu dirujuk di RS yang lebih memadai fasilitasnya, Dan syukur alhamdulillah Ibu melahirkan dengan normal. Melahirkan anak yang sehat ya yaitu aku dan adikku.

Karena aku kembar, waktu kecil kata nenek kalau Ibu dan ayah pergi itu biasanya yang dibawa adikku dan aku sering ditinggal dirumah, hehehe nasib ya jadi kakak, dan adikku juga cengengg makanya dia sering dibawa kemana-mana hehehe. Aku ditinggal dan diasuh sama nenek dan kakakku yang perempuan. Walaupun begitu, tidakkkk pernahh ada rasa iri itu muncul dari diri ku. Malahh aku seneng kenapa ? karena aku tahu ternyata waktu kecil aku gak secengengg adikku hehehe.

Ibuku adalah sosok wanita sederhana tapi ia adalah penyemangat dalam hidupku. Ibuku namanya Aziar, didesa ibu dikenal dengan sebutan Piak Induak. Kata nenek, waktu kecil Ibuku ada kelainan pada matanya dan berobat sampai diumur 9 tahun. Setelah diumur 9 tahun syukur alhamdulillah kelainan pada mata ibuku sembuh. Dan Ibuku masuk sekolah dasar diumur 9 tahun. Disekolah Ibuku ga terlalu pintar-pintar amattt kalo dibilang si biasa-biasa aja. Setelah Ibuku lulus dari sekolah dasar, Ibu melanjutkan ke sekolah menengah pertama. Dimasa SMP, Ibu tidak sempat lulus dari SMP karena Ibuku berhenti sekolah disebabkan karena faktor ekonomi, dan Ibuku menikah diusia muda dimasa SMP. Ibuku badannya besar, ibaratkan ginii ada anak SMP tapi badannya seperti anak SMA, temen-temen bisa faham lahh yaaa hehehe. Mungkin karena faktor fisik yang mendukung juga yang membuat Ibuku cepat menikah.

Ibuku menikah dengan ayahku yang saat ini adalah suami ketiganya dan terakhirnya. Ibu bertemu dengan ayah ditahun 2001 dan menikah ditahun 2002, dan akhirnya ibu melahirkan aku bersama adikku lahir ditahun 2o02. Aku anak ke 4 dari 5 bersaudara.

Diwaktu aku kecil hingga saat ini, aku selalu bercerita sama ibu. Misalnya, kalo seandainya aku dapat nilai bagus 100 disekolah aku pasti selalu cerita, aku juara kelas, aku dapat penghargaan dari sekolah, atau institusi lainnya, aku selalu cerita sama ibuku. Dan aku selalu minta izin dan restu disetiap kegiatan atau event yang aku ikuti.  Mudahhh bangetttt temen-temen bikin orangtua kita itu bahagia, Coba aja kamu lakuin sama ibu kamu sendiri ceritakan apa yang kamu raih sekarang atau apapun itu yang bikin ibumu bahagia, ceritakan itu pada ibumu baik itu sekecil apapun ceritakan aja, senyumnya ortu itu lohhh temen-temen berarti bangett, kalo kita habis cerita bergetarr lohh arsi nya Allah, percayalahhh tenang bangett.

Temen-temen tahukan? Ridhanya Ortu adalah Ridha nya Allah. Aku bukan maksud nihh buat menggurui temen-temen cuman ngingatin ulang aja sihh hehehe. Aku cuma mau bilang percuma temen-temen ngejar ini itu, sekolah tinggi-tinggi, minta ini itu tapi kalo orangtua gak ridha semuanya akan sia sia temen-temen. Kalo temen-temen mau semua tergapai, sukses, cukup satu temen-temen yaitu utamakan lebih dulu orangtua, ketika temen-temen minta izin kepada orangtua dan ketika orang tua temen-temen bilang "sukses ya nakkk" maka niscaya Allah kabulkan temen-temen. Do'a ibu adalah segalanya temen-temen. Temen-temen kalo mau ngapa-ngapain mau ikut ini itu jangan lupa minta do'a dan restu dari ibu lebih dulu, pastii semuanya akan indahh.

Soal pekerjaan ibuku, Ibuku adalah sosok wanita yang kuat, rajin, dan tekun. Karena kami hidup didesa, yang mana orang desa pasti punya sawah, Ibuku sering ke sawah, disamping menjadi ibu rumah tangga, ibu juga dagang martabak di pasar, tapi itu dulu sekarang sudah engga karena dengan seiring bertambahnya usia kaki ibuku sering sakit-sakit jadinya ibu saat ini dirumah ajaa dan kadang-kadang mengecek sawah dan kebun.

Ibuku saat ini berumur 50 tahun. 16 tahun lebih muda dari ayahku. Sesuatu hal yang palingg aku suka bangettt adalah masakan ibu, kami sering dimasakin ibu telur dadar, sumpahhh telur dadarnya ibuku enakkkkk bangett beda bangett dengan buatan orang-orang, kalo dibandingin sama rumah masakan padang masih enakan telur dadar ibuku dehh keknya hehehe. Apalagi ditambah dengan sayur wahhh enakk bangett. Apapun itu yang dimasak ibu selalu enak, rendang nya, gulainya, semuanyaaa dahh. Ketika waktu makan tiba, kami selalu berebut telur dadar hehehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline