Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Bulan dan Kafilah Surau

Diperbarui: 23 April 2018   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. alilmu-madura.net

Bulan menggenang di satu titik malam 
Mengintip deretan insan sedang bersimbah 
Tesungkur sedu diatas sajadah surau 

Mereka beriak saat tuhan memberi sapaan
Lewat sorot bulan dibelakang bubungan muara

Bulan menyebut mereka kafilah surau
Karena mereka tak pernah menghindar

Dari undangan malam tempat mereka menghampar
Mereka tak pernah bersembunyi
dari perubahan dan gejolak hati

Mereka tetap menanti
Fajar yang bergerak tak pasti

Hingga matahari bertengger di garis rotasi
Izinkan aku menjadi kafilah surau
Menggumam saat tuhan menyapa

Meronta saat semua cuma cerita
Menangis saat mulut kehabisan kata

Namun, tetap tegak dalam teguh dan ikhlasnya
Kepada kesunyian malam
Kepada pangkuan
Kepada harapan bekerjasama dengan bulan

Jember 25 Desember 2017
Ponpes Asy Syujai Rambipuji Jember

Ulfatain Nafah Zaim GH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline