Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Jalang Lupa Jalan Pulang

Diperbarui: 23 April 2018   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi. (pixabay.com)

Gerhana itu bersikeras
Menutup tirai kelambu para kekemul
Ada serdadu utusan malam
Menggantungkan matanya diatas awan

Dengan seutas keyakinan
Aku dekati semak belukar
Agar serdadu itu mengerti

Rumput jalang telah memasuki hutan
Mereka salah menyebutku kumbang taman
Karna kenyataannya mereka harus menjilat kakiku  
Mencopot sepatu hitamku
Dan bersimbah dibawahku

Aku bingung pada dunia
Tuhan terlalu adil
Untuk rumput jalang sepertiku

Lalu, aku malu
Dilihat tuhan tentang hatiku yang berdebu
Aku malu, langkahku lupa jalan pulang

Untuk itu,
Menangislah daku bersama serdadu krikil
Yang bersimbah dalam hamparan padang pasir

Jember 20 Desember 2017
Ponpes Asy Syujai Rambipuji Jember

Ulfatain Nafah Zaim GH




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline