Oleh : Zaimatul Hilaliah/ Mahasiswa MPI/ S2 PPs. UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Identifikasi dan definisi masalah merupakan langkah krusial sebelum pengambilan keputusan di lembaga pendidikan. Proses ini memastikan bahwa keputusan yang diambil tepat sasaran dan efektif menyelesaikan akar permasalahan. Identifikasi yang tepat mencegah solusi yang salah arah atau hanya mengatasi gejala, bukan inti masalah. Definisi yang jelas membantu memfokuskan sumber daya dan upaya pada solusi yang paling relevan.
Pertama: Pentingnya Identifikasi dan Definisi Masalah dalam Pengambilan Keputusan, Mencegah Keputusan yang Salah Arah: Identifikasi yang buruk dapat menghasilkan keputusan yang tidak efektif atau bahkan memperburuk situasi. Contohnya, menganggap rendahnya nilai siswa disebabkan oleh kurangnya jam belajar, padahal masalah sebenarnya adalah metode pengajaran yang kurang efektif. Memfokuskan Sumber Daya: Definisi masalah yang jelas membantu mengalokasikan sumber daya (waktu, anggaran, tenaga) secara efisien pada solusi yang tepat. Memudahkan Evaluasi: Masalah yang terdefinisi dengan baik menyediakan kriteria yang jelas untuk mengevaluasi efektivitas solusi yang diimplementasikan. Meningkatkan Akuntabilitas: Proses identifikasi dan definisi masalah yang transparan dan partisipatif meningkatkan akuntabilitas pengambil keputusan.
Kedua: Proses Identifikasi Masalah yang Efektif, Pengumpulan Data: Mengumpulkan data yang relevan dari berbagai sumber, seperti data nilai siswa, data kehadiran, survei kepuasan, laporan guru, dan observasi. Analisis Data: Menganalisis data yang terkumpul untuk mengidentifikasi pola, tren, dan anomali yang mengindikasikan adanya masalah. Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan: Melibatkan guru, siswa, orang tua, staf, dan masyarakat dalam proses identifikasi masalah untuk mendapatkan perspektif yang beragam. Identifikasi Akar Masalah: Menggali lebih dalam untuk menemukan akar penyebab masalah, bukan hanya gejala yang terlihat di permukaan. Teknik "5 Why" (bertanya "mengapa" sebanyak lima kali) dapat digunakan untuk mengidentifikasi akar masalah.
Ketiga: Teknik Definisi Masalah yang Jelas, Merumuskan Masalah dalam Bentuk Pertanyaan: Mengubah masalah menjadi pertanyaan yang spesifik dan terukur. Contohnya, bukan "Kualitas pembelajaran menurun," tetapi "Bagaimana cara meningkatkan rata-rata nilai matematika siswa kelas VIII sebesar 0,5 poin dalam satu semester?" Menentukan Batasan Masalah: Menetapkan batasan yang jelas untuk masalah yang akan diatasi, agar solusi yang dicari tetap fokus dan realistis. Menetapkan Kriteria Keberhasilan: Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan solusi yang diimplementasikan. Menggunakan Diagram Ishikawa (Tulang Ikan): Diagram ini membantu mengidentifikasi berbagai faktor penyebab masalah yang dikelompokkan berdasarkan kategori (misalnya, manusia, metode, material, mesin, lingkungan).
Keempat : Contoh Penerapan Identifikasi dan Definisi Masalah di Lembaga Pendidikan, Masalah: Tingkat kehadiran siswa rendah. Identifikasi: Analisis data kehadiran menunjukkan bahwa siswa sering absen pada hari Senin dan Jumat. Konsultasi dengan siswa mengungkapkan bahwa transportasi dan kegiatan ekstrakurikuler menjadi penyebabnya. Definisi: Bagaimana cara meningkatkan tingkat kehadiran siswa pada hari Senin dan Jumat sebesar 15% dalam satu semester dengan mempertimbangkan masalah transportasi dan kegiatan ekstrakurikuler?
Natizah:
Identifikasi dan definisi masalah adalah tahap krusial sebelum pengambilan keputusan di lembaga pendidikan. Identifikasi yang tepat mencegah keputusan yang salah arah, sedangkan definisi yang jelas memfokuskan sumber daya dan memudahkan evaluasi. Proses identifikasi meliputi pengumpulan dan analisis data, konsultasi dengan pemangku kepentingan, dan identifikasi akar masalah. Teknik definisi masalah antara lain merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, menentukan batasan masalah, menetapkan kriteria keberhasilan, dan menggunakan Diagram Ishikawa.
*Tulisan ini disarikan dari mini riset yang berjudul Pengambilan keputusan pimpinan organisasi pendidikan / Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Ahmad Rusdiana, Drs., MM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H