Lihat ke Halaman Asli

Baktiku Kepada Nenek

Diperbarui: 1 Juli 2024   14:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah kisah tentang seorang gadis mandiri yang bernama syila kini usianya menginjak 13 tahun yang mana mulai menginjak jenjang pendidikan menengah pertama SMP namun malangnya kini dia dibesarkan oleh nenek karena orang tua syila mengalami kecelakaan saat syila masih bayi. 

Walaupun demikian, syila dibesarkan oleh neneknya dengan penuh kasih sayang namun di usianya yg sudah mulai melanjutkan jenjang pendidikan menengah pertama ini sang nenek meminta untuk syila bisa melanjutkan pendidikan disebuah pondok pesantren karena sang nenek sangat berharap bahwa kelak dia bisa memahami ilmu agama dengan lebih baik. 

Nenek " nak kamu sudah besar harapan nenek kamu bisa lanjut sekolah dipesantren supaya kamu lebih faham agama dan bisa mendoakan ke dua orang tua mu" syila dengan menahan tangisan tanpa berbicara pun menyetujui keinginan sang nenek karena tidak ingin mengecewakannya.

Beberapa bulan kemudian...

Syila bersiap berangkat menuju pondok pesantren al ikhlas yang berada didaerah jawa bersama dengan teman sang nenek karena perjalanan cukup jauh nenek tidak bisa ikut pergi bersama namun nenek sudah menitipkan syila kepada kiyai hanif karena beliau merupakan sahabat dari sang kakek saat masih muda.

Kiyai hanif : " selamat datang mba syila nenek mu sudah menitipkan mu dipondok ini jadi sampean tidak perlu memikirkan biaya apapun cukup dengan bantu2 disini dan belajar yang sungguh-sungguh nggih"

Syila : " nggih pak kiyai, maaf jika syila banyak merepotkan "

Setelah pertemuan singkat itu syila mulai menjalani kehidupan dipesantren dengan penuh suka dan duka walaupun ada beberapa teman syila yang suka mengejek syila karena dianggap syila anak yang suka mencuri perhatian kiyai.

Teman syila ; "jadi anak jangan suka caper toh mba sama kyai hanif emngnya sampean siapa bisa sedeket ikut sm kiyai dan bu nyai"

Syila ; "maaf mba aku sama sekali nda cari perhatian sama pak kiyai hanya saja saya sudah diamanahkan untuk bantu pak kiyai dan bu nyai"

Mendengar perdebatan ustazah melaporkannya ke pak kiyai karena banyak anak-anak yang salah faham dan merasa iri terhadap syila karena dianggap masih baru tapi bisa sedekat itu dengan pimpinan pesantren

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline