Virus COVID-19 pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019 dan pada Juni 2021, telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 178 juta kasus yang dikonfirmasi dan 3,9 juta kematian. Beberapa kasus awal terkait dengan pasar basah di Kota Wuhan, tempat klaster pertama infeksi Covid-19 tercatat. Berita covid-19 masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 11 maret 2020. Sejak saat itu, Indonesia memutuskan untuk menghentikan pembelajaran pada seluruh sekolah di Indonesia.
Pandemi COVID-19 berdampak besar bagi pendidikan diseluruh dunia. Dampak positif dan dampak negatif jelas sekali bagi siswa yang mengikuti pembelajaran ditengah pandemi COVID-19. Munculnya pandemi COVID-19 mengakibatkan pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara luring kini menjadi belajar daring. Pembelajaran daring dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Pembelajaran daring pada saat ini memanfaatkan teknologi. Banyak sekali siswa yang siswa kesulitan dikarenakan tidak adanya fasilitas yang mendukung. Hal itu menimbulkan tantangan bagi siswa terutama terkait akses teknologi dan internet.
Selama pandemi COVID-19 siswa mengalami berbagai dampak negatif yang singnifikan. Pembelajaran jarak jauh menyebabkan kesenjangan akses terhadap teknologi, di mana tidak semua siswa memiliki perangkat atau koneksi internet yang memadai. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas pembelajaran dan kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, isolasi sosial mengurangi interaksi dengan teman sebaya, yang berdampak pada kesehatan mental siswa, meningkatkan tingkat stres, kecemasan, dan perasaan kesepian. Dampak-dampak ini berpotensi mengganggu perkembangan akademis dan emosional mereka di masa depan.
Dampak positif pada proses pembelajaran siswa yang pada saat ini terlihat sangat jelas bahwa siswa dapat dengan mudah menggunakan teknologi dalam pembelajaran dan dapat mengembangkan keterampilan digital untuk lingkungan kerja yang semakin maju di era moden. Pembelajaran jarak jauh mendorong siswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka, meningkatkan kemampuan manajemen waktu dan disiplin. Banyak siswa juga menemukan cara baru untuk berkolaborasi secara virtual, memperluas jaringan sosial dan akses ke sumber belajar yang lebih beragam. Siswa dapat menjadi lebih kreatif dalam merancang materi dan metode pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik. Keterampilan ini dapat menjadi aset berharga dalam pendidikan dan karier di masa depan.
Setelah pandemi Covid-19, pembelajaran mengalami transformasi signifikan, dengan adopsi teknologi digital yang lebih luas dan metode pembelajaran yang lebih fleksibel. Sekolah dan universitas beralih ke pembelajaran daring, siswa yang beradaptasi dengan alat dan platform baru. Selain itu, pandemi menyoroti pentingnya pendidikan yang mencakup kesehatan mental dan keterampilan hidup, sehingga mengubah fokus kurikulum menjadi lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Ke depan, tantangan dan peluang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H