Lihat ke Halaman Asli

Budaya Indonesia yang Semakin Terlupakan

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya warisan leluhur Indonesia kini dirasa semakin hari semakin terlupakan. Terlebih semakin majunya teknologi juga membuat bangsa Indonesia semakin melupakan tradisi yang ada. Lihat saja ketika anak-anak sekarang cenderung lebih senang main game di handpone atau di internet ketimbang bermain permainan tradisional khas Indonesia. Masuknya berbagai budaya asing yang tidak terlebih dahulu disaring dan diseleksi juga menjadi salah satu penyebabnya. Pemuda sekarang cenderung lebih menyukai lagu-lagu korea ketimbang lagu-lagu kebangsaan atau lagu daerah khas mereka. Gaya berpakaian dan gaya hidup mereka juga cenderung mengadopsi dari barat yang jelas-jelas berbeda dengan budaya asli Indonesia. Dengan berbagai masalah demikian Indonesia akan semakin kehilangan identitas kebangsaaanya. Budaya warisan yang tak diperkenalkan kepada anak-anak kita mengakibatkan anak-anak kita dikemudian hari seolah tidak mengenal identitas kebangsaanya. Pemerintah dan pemuda calon Pengubah bangsa hendaknya lebih gencar mensosialisasikan identitas kebangsaan Indonesia agar budaya milik kita tidak terlupakan.

Berbagai kasus yang terjadi dewasa ini juga membuat Indonesia semakin sulit untuk bangkit dan berbenah. Bahkan dalam suatu situs Indonesia pernah dinobatkan sebagai Negara terkorup di Dunia. Jika sudah seperti ini kita sebagai pemuda calon Pengubah Bangsa harus lebih belajar dari kesalahan-kesalahan aparat yang tidak bertanggung jawab untuk lebih menanamkan sikap tanggung jawab, moral yang lebih ditekankan dan juga berkomitmen untuk sedikit demi sedikit memperbaiki keadaan Negara dan juga lebih mempertahankan budaya asli Indonesia agar budaya asli Indonesia tidak lagi diakui sebagai budaya Negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline