Lihat ke Halaman Asli

Cara Guru Sekolah Indonesia Riyadh Megatasi Rasa Bosan Saat Sekolah Online

Diperbarui: 17 Maret 2022   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa Sekolah Indonesia Riyadh Sedang mengikuti Pembelajaran Hybrid. (kumparan.com/Zaidan Rizqullah)      

Pembelajaran jarak jauh dengan metode dalam jaringan (daring) yang sudah lebih dari setahun lebih dilakukan di Indonesia, guna memutus rantai penyebaran penularan virus COVID-19. Pembelajaran jarak jauh mengakibatkan banyak siswa merasa bosan.

Pada umumnya siswa merasa jenuh saat belajar di rumah karena sistem belajar daring yang mengharuskan mereka terusmenerus menatap layar. Terlebih pembelajaran daring dilakukan dengan tiba-tiba tanpa persiapan sebelumnya.

Penyebab lain yang turut menyumbang meningkatnya stres pada siswa adalah keterbatasan fasilitas seperti jaringan tidak stabil atau tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk pembelajaran daring. 

Dari pihak sekolah mengubah cara pembelajaran daring yang bertujuan untuk mengurangi rasa jenuh siswa. untuk mengurangi rasa jenuh pihak sekolah mempercepat metode pembelaran offline agar siswa tidak terlalu lama di depan layar. Rasa bosan siswa bisa muncul karena seringnya menatap layar dan hanya mendengarkan ketika guru sedang menjelaskan materi, hal ini membuat siswa pasif.

Berbeda ketika siswa melakukan pembelajaran di sekolah langsung, siswa bisa berdiskusi berkelompok, bertanya langsung maupun bergerak bebas. "sebetul nya siswa juga bisa melakukan hal yang sama ketika siswa belajar dari rumah, tetapi karena efek siswa duduk dan hanya menatap layar tentu bisa membuat siswa merasa jenuh" ucap Rina selaku guru Sekolah Indonesia Riyadh.

Dari kelas TK sampai SD biasa nya 15 menit selama pembelajaran sudah mulai jenuh apabila guru tidak mampu berkomunikasi baik dengan siswa nya. Berbeda dengan kelas SMP hingga SMA, kelas SMP dan SMA justru lebih cepat bosan karena mereka fokus nya terbagi dengan hal ini apabila jika guru tidak bisa menarik perhatian. Rasa jenuh yang dialami siswa tentu berbeda ketika sedang berada di rumah dan di sekolah.

Sekolah Indonesia Riyadh ini sudah mulai melakukan pembelajaran hybrid yang di mana siswa nya setengah dari rumah dan setengah nya lagi di sekolah. Ketika siswa sudah mulai jenuh di sekolah siswa bisa berinteraksi langsung dengan teman nya sehingga rasa jenuh cepat berkurang. Berbeda ketika siswa sudah mulai jenuh di rumah.

Peran orang tua dan guru sangat penting bagi rasa jenuh siswa, dari pihak orang tua sangat membantu apabila dapat mengondisikan anak-anak nya untuk mengikuti pembelajaran online. Dari peran guru sendiri, guru harus peka terhadap situasi yang bisa membuat siswa sudah mulai merasa jenuh. Di sini peran guru sangat penting untuk mengetahui hal tersebut apabila siswa merasakan jenuh atau sudah kembali menyimak pelajaran yang diberikan.

Cara guru-guru menghilangkan rasa jenuh siswa ini dengan cara menghibur, salah satu contoh nya bermain games, menonton, atau bercerita. Hal ini merupakan salah satu cara agar siswa tidak jenuh lagi. Guru di Sekolah Indonesia Riyadh berharap agar pandemi ini cepat selesai dan bisa melakukan kegiatan di sekolah seperti semula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline