Pelancong dan turis telah mengunjungi situs bersejarah selama ribuan tahun. Situs pertama yang dikunjungi dalam catatan sejarah adalah Tujuh Keajaiban dunia kuno, termasuk Piramida Agung Giza (Mesir), Taman Gantung Babilonia (Irak modern), Patung Zeus di Olympia (Yunani) , Kuil Artemis di Ephesus (Turki modern), Mausoleum di Halicarnassus (Turki modern), Colossus of Rhodes (Yunani), dan Mercusuar Alexandria (Mesir).
Tempat bersejarah, situs, dan museum adalah bagian dari apa yang sekarang disebut wisata warisan. Wisata warisan telah menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan baby boomer dan orang dewasa yang lebih tua. Kelompok-kelompok ini cenderung tidak terlibat dalam wisata petualangan dan biasanya lebih menyukai kegiatan yang lebih pasif.
Wisatawan yang mengunjungi tempat/situs bersejarah dan museum tertarik dengan budaya nasional. Berbagai atraksi bersejarah menarik bagi spektrum yang luas dari masyarakat karena mereka beragam dan terletak di seluruh negeri.
Karena dana yang menurun, galeri, museum, dan situs warisan harus menjadi kreatif dalam mengumpulkan uang. Mereka tidak hanya harus menutupi biaya operasional, tetapi juga melayani peningkatan jumlah pengunjung. Untuk menghasilkan pendapatan sendiri, mereka harus menjadi lebih berwirausaha sambil terus memenuhi pelestarian warisan dan tujuan pendidikan mereka.
Peningkatan pendapatan seringkali dicapai melalui peningkatan konsentrasi pada kemitraan, promosi, dan paket di mana situs bekerja sama dengan operator lain dalam industri pariwisata, seperti perusahaan tur, hotel, restoran, dan perusahaan persewaan mobil.
Di Indonesia sendiri banyak tempat atau situs situs yang memiliki nilai sejarah dan memiliki beragam peristiwa. berikut tempat bersejarah yang ada di Indonesia :
1. Masjid Baiturrahman
dibangun pada tahum 1622 oleh Sultan Iskandar Muda, terletak di Aceh. bangunan ini pernah dibakar oleh belanda lalu kemudian dibangun kembali dan saat ini masjid ini menjadi pusat keagaamaan dan menjadi bagian dari seajarah kejayaan aceh.