Lihat ke Halaman Asli

Zaidan Abdullah umar

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Efek Kotoran Sapi sebagai Pupuk

Diperbarui: 23 Juni 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Efek Kotoran Sapi Terhadap Kesuburan Tanah

Penggunaan kotoran sapi sebagai pupuk sudah umum di kalangan petani pedesaan. Namun, bagi penduduk perkotaan, penggunaan ini masih dianggap aneh dan seringkali dianggap menjijikkan karena baunya yang tidak sedap.

Kandungan Unsur Hara dalam Kotoran Sapi

Kotoran sapi dianjurkan sebagai pupuk karena tidak merusak struktur tanah dan mengandung unsur hara yang tinggi, bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kotoran sapi kaya akan serat, termasuk selulosa, yang meningkat saat bercampur dengan urine sapi. Namun, penggunaan kotoran sapi yang masih segar tidak disarankan karena belum mengalami fermentasi.

Untuk dijadikan pupuk, kotoran sapi harus dikeringkan atau difermentasi terlebih dahulu. Penggunaan kotoran sapi yang masih segar justru dapat merusak tanaman.

Pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk kompos sangat dianjurkan dalam dunia pertanian karena merupakan pupuk organik yang tidak berdampak negatif pada tanaman maupun lingkungan. Kotoran sapi mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium, yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

1. Manfaat Nitrogen (N) dalam Kotoran Sapi

Nitrogen dalam kotoran sapi bermanfaat untuk:

Meningkatkan pertumbuhan tanaman
Meningkatkan kadar protein dalam tanah
Meningkatkan produksi daun pada tanaman sayuran
Meningkatkan aktivitas organisme tanah
Membantu sintesis asam amino dan protein dalam tanaman
2. Manfaat Fosfor (P) dalam Kotoran Sapi

Fosfor dalam kotoran sapi membantu:

Respirasi dan fotosintesis tanaman
Penyusunan asam nukleat
Pembentukan bibit dan buah tanaman
Perkembangan akar, sehingga tanaman lebih tahan kekeringan
Mempercepat waktu panen
3. Manfaat Kalium (K) dalam Kotoran Sapi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline