Kegiatan belajar mengajar tentunya menjadi fokus setiap orang tua terhadap anaknya. Masa depan yang cerah merupakan impian semua orang. Pendidikan anak sejak dini dapat dilakukan dengan beragam metode yang akan membantu anak untuk mempelajari berbagai hal seperti membaca, menulis dan berhitung. Meskipun hal ini menjadi suatu kewajiban tentu saja anak akan merasa jenuh jika tidak diimbangi dengan kegiatan di luar sekolah yang menyenangkan. Kegiatan di luar sekolah seperti pembelajaran di luar kelas atau pergi ke tempat-tempat asyik yang memiliki banyak hal menarik untuk dipelajari.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya menjadikan hal tersebut sebagai salah satu program kegiatan KKN dengan mengajak siswa maupun siswi yang ada di SDN Galengdowo 1 melakukan kegiatan outbond. Kegiatan yang dilangsungkan selama 3 hari itu mendapat respon positif baik dari guru, murid maupun orang tua siswa-siswi. Siswa dan siswi kelas 1, 2 dan 3 dengan raut senyum dan hati gembira mengikuti kegiatan outbond yang dilangsungkan di lapangan sekolah. Walau hanya menjadi penonton, siswa dan siswi kelas 4, 5 dan 6 pun ikut turut serta dalam memeriahkan kegiatan ini dengan senyuman lebar dan sorakan meriah.
Kegiatan outbond untuk siswa dan siswi kelas 1 SD dilakukan dengan bermain water in the cup (peserta berbaris dan kemudian mengoper air dari gelas ke gelas ke teman di belakangnya) dan berebut kursi. Seluruh murid merasa senang mengikuti kegiatan ini. Sedangkan untuk siswa dan siswi kelas 2 dan 3 mengikuti kegiatan outbond pada hari Kamis dan Jum'at dengan berlomba makan kerupuk. Dari kegiatan ini para mahasiswa yang menjadi panitia sudah menyiapkan 3 hadiah untuk setiap pemenang juara 1,2 dan 3.
dokpri
Kegiatan ini berlangsung sangat meriah dengan diiringi lagu-lagu asik dan sorakan anak-anak yang penuh kebahagiaan demi menyemangati kawan-kawannya. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi setiap sekolah untuk dapat diterapkan sehingga menjadi angin penyegar tersendiri bagi para siswa dan siswinya agar mereka tidak merasa jenuh selama belajar di sekolah. Bila siswa dan siswi berada dalam keadaan hati yang bahagia, mereka tentunya akan lebih semangat dalam belajar. Selain itu, pembelajaran pun akan menjadi lebih efektif dan kondusif apabila para siswa dan siswi tetap dalam keadaan bahagia dan ceria.
dokpri
Penulis (Zeiviella dan Pramita)