Lihat ke Halaman Asli

Zaid Abdlhafidz

Mahasiswa Prodi Manajemen Bisnis Syariah STEI SEBI

Modal Utama Sukses Berbisnis ala Rasulullah SAW

Diperbarui: 27 Februari 2023   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: pixabay.com/Olya Adamovich

Di masa kini, banyak orang mengalami yang namanya krisis panutan. Banyak orang mengidolakan seseorang yang sebaiknya tidak untuk diidolakan apalagi dijadikan panutan, salah satunya adalah idola atau panutan dalam berbisnis. Mereka ada yang kaya raya luar biasa, tetapi ternyata dana atau modal yang digunakan adalah hasil riba, uang dari penipuan, judi, dan dengan segala cara dia gunakan. Tak peduli dari mana dana atau modal itu berasal, tak peduli entah halal atau haram dana atau modal tersebut. Pokoknya cara-cara yang tak pernah dibenarkan dalam berbisnis di dalam islam.

Oleh karena itu penulis membuat artikel ini, agar menjadi reminder (pengingat) bagi penulis sendiri dan bagi pembaca sekalian, agar kita berhati-hati dalam memilih serta menggunakan dana atau modal serta memilih panutan dalam berbisnis. 

Lalu siapakah yang sebaiknya kita jadikan panutan dalam berbisnis? 

Tidak lain ialah Rasulullah SAW. Beliau adalah sosok yang sangat sempurna untuk dijadikan panutan kita semua, terutama kita yang sebagai umatnya. Dan juga para sahabat-sahabat Rasulullah yang dapat kita ambil pelajaran dari setiap sahabat-sahabat beliau tersebut.

Dari Rasulullah SAW kita belajar, bahwasannya modal bisnis itu tidak hanya dari uang atau harta kita. Tetapi modal bisnis itu juga tentang pelaku bisnis itu sendiri. Bagaimana Rasulullah SAW itu memiliki 4 sifat wajib rasul yaitu:

Pertama, beliau dikenal dengan sifat As-sidiq (Jujur). Ketika seseorang bersikap jujur, maka orang tersebut akan dapat diandalkan orang, orang akan mengajak dia menjadi partner dalam berbisnis. Karena ia dipercaya akan sifat tersebut. Kunci agar transaksi itu dapat berjalan dengan baik adalah dengan kejujuran, dan itu disebut dengan "branding". Dan kunci dari branding yang baik adalah kita harus bersifat sidiq.

Kedua adalah amanah (dipercaya). Kurang lebih mirip dengan sifat As-sidiq, ketika seseorang memiliki sifat amanah, maka orang lain akan berpikir bahwa orang tersebut dapat diandalkan karena dia selalu bersifat amanah. Ketika diberi tugas atau amanah, selalu dia selesaikan dengan baik dan sesuai dengan apa yg diamanahkan. Dan ketika kita amanah, maka ketika kita mau memarketingkan sesuatu akan jadi lebih mudah karena orang percaya kepada kita.

Ketiga adalah tabligh (menyampaikan). "Rasulullah" dari kata rasul/risalah, yang berarti menyampaikan pesan. Dari sifat tabligh kita belajar yang namanya ilmu promosi yang baik. Oleh karena itu kita harus mempelajari yang namanya ilmu komunikasi, public speaking, negosiasi, covert selling, dan semacamnya.

Keempat adalah fatanah (cerdas). Maksudnya, seseorang cerdas dalam melihat peluang. Dia ketika melihat sebuah peluang, dia dapat dengan baik memanfaatkan peluang tersebut. Ini adalah salah satu modal utama dalam berbisnis. Orang yang cerdas, dia dapat berinovasi dalam berbisnis, sehingga bisnisnya dapat terus berjalan dengan baik.

Dari sosok rasulullah SAW, kita dapat banyak belajar banyak modal bisnis. Dan ternyata, modal bisnis itu pada dasarnya adalah dari kita sendiri. Oleh karena itu, Jadilah pribadi yang menjadi panutan yang baik, serta bermanfaat yang baik bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline